Beranda Headline Kami Tidak Pernah Berkolaborasi Menjatuhkan PEMA!

Kami Tidak Pernah Berkolaborasi Menjatuhkan PEMA!

BERBAGI

Kharis Muharram, Ketua Forum Bersama (Forbes) UKM Unsyiah

Keterlibatan Forum Bersama (Forbes) UKM saat terjadi bentrok membuat banyak kalangan bertanya-tanya. Benarkah Forbes bekerjasama dengan pihak tertentu untuk menjatuhkan PEMA. Namun pendapat ini dibantah keras oleh Kharis Muharram, Ketua Forbes UKM. Bagaimana tanggapannya terhadap masalah ini, berikut kutipan wawancaranya bersama wartawan DETaK, Sammy Khalifa.

Bagaimana Anda melihat bentrok mahasiswa beberapa waktu yang lalu?
Menurut saya kejadian itu sendiri lucu dan aneh saya kira hal itu tidak mesti terjadi, karena semua ini masalah provokasi. Saya menyayangkan hal tersebut bisa terjadi. Saya pikir kita bisa menempuh jalan yang lebih bijak atau lebih intelektual untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau sudah terjadi sudahlah, ngak perlu diperpanjang lagi.

Provokasi? Maksudnya?
Pada saat itu, kita dari pihak UKM dan beberapa teman-teman (Kebetulan waktu itu saya tidak berada di tempat kejadian), kita sudah memasukkan surat sebagai bentuk aspirasi kami untuk MPM terkait dengan perubahan BAB Tentang Hubungan Internal, untuk kembali diluruskan karena ada beberapa poin yang kami anggap sudah tidak sejalan dengan apa yang kami paparkan dari SK Rektor. Secara tidak langsung kami datang untuk menyampaikan aspirasi dengan melakukan pertemuan secara langsung dengan pihak MPM.

Iklan Souvenir DETaK

Lalu?
Di situ posisi kami, menurut teman-teman UKM datang ke situ bukan untuk membuat ribut, tetapi memang sudah ada pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada pertemuan antara Pembantu Rektor III, Ketua MPM dan pihak UKM. Jadi saya kurang tahu siapa oknum yang menyuruh teman-teman turun (dari lantai dua tempat berada mahasiswa dari UKM). Masalah awalnya karena provokasi itu. Apa yang dikatakan secara detail oknum tersebut dan bagaimana intonasinya saya kurang begitu mengerti. Jika masalah kenapa terprovokasi. Intinya karena ada hal yang tidak mengenakan. Apakah dari cara menyuruh turun atau perlakuan dan kata-kata yang kurang menyenangkan.

Maksud Anda perlakuan yang tidak mengenakkan untuk pihak UKM, begitu?

Bisa dibilang begitu, walaupun diwakili oleh beberapa teman-teman tetapi jelas UKM naik secara baik-baik karena memang ada janji khusus, tetapi mengapa tiba-tiba disuruh turun dan yang lebih membingungkan lagi, yang menyuruh turun tersebut bukan dari panitia. Setahu kami, oknum tersebut bukan panitia, hal itu menjadi pertanyaan. Siapa dia, saya juga kurang tahu, karena saya tidak bisa menvonisnya. Hal ini mungkin bisa langsung dikonfirmasi kepada teman-teman dari UKM yang ikut hadir.

Kira-kira, menurut Anda, siapa yang bersalah dalam kasus ini?
Jika ditanya siapa yang bersalah, saya juga agak bingung. Akan tetapi, mengapa hal ini bisa terjadi karena ada hal yang berlarut-larut dan kurangnya koordinasi. Untuk menyikapi siapa yang bersalah ataupun tidak bersalah, saya bukanlah hakim yang harus memutuskan. Dalam pandangan saya, sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika komunikasi antar sesama itu berjalan lancar. Dan yang sangat disayangkan, ketika permasalahan UKM dibahas, tetapi pihak UKM sendiri tidak dilibatkan. Itulah yang menjadi permasalahan awalnya.

Jadi, pihak UKM kurang diikutsertakan dalam setiap pengambilan kebijakan oleh MPM?
Memang tidak diikutsertakan.

Menurut Anda, bentrok itu sendiri murni kepentingan mahasiswa atau?
Bentrok kepentingan, saya juga masih bingung bicara kepentingan ini arahnya ke mana. Jika memang bentrok itu terjadi karena ada aspirasi yang tidak dipenuhi atau ditanggapi secara mendalam. Saya rasa bentrok itu bukan kepentingan, tetapi termasuk bagian proses yang harus terjadi, saya bukan berjuang untuk kepentingan, tetapi untuk kebutuhan bersama.

Berarti, bentrok merupakan imbas dari tidak terpenuhinya aspirasi, bukan kepentingan?
Iya.., hanya imbas. Bukan bentrok yang kami inginkan, tetapi itu merupakan bumbu dalam proses aspirasi yang tidak terpenuhi.

Dalam masalah ini, adakah kepentingan lain, jabatan misalnya?
Jika masalah itu, kami dari pihak UKM dengan tegas meyatakan tidak ada politik praktis dalam perkumpulan kami, dan kalau kawan-kawan ingin berpolitik, silahkan atas nama masing-masing UKM atau pribadi. Jika memang ada kepentingan dari kelompok lain, saya tidak tahu. Secara forum, yang jelas hari itu kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami, yaitu masalah pasal tadi, tidak ada kepentingan secara jabatan ataupun uang.

Berarti murni masalah kepentingan mahasiswa?
Benar, tidak terpikir oleh kami untuk urusan jabatan dan uang.

Kira-kira, apa manfaatnya bagi Anda terkait dengan bentrok tersebut?
Sebenarnya, dalam bentrok itu manfaatnya hanya satu, sadar bahwa ada hal yang tidak beres. Itulah yang saya katakan mengapa bentrok bisa terjadi. Dan sampai saat ini pun saya belum bisa memastikan apakah hal ini bermanfaat atau tidak. Dan buktinya, hingga saat ini belum selesai. Belum ada jalan keluar ataupun win-win solution. Jadi ya…, sebatas membuka mata kita saja.

Berarti belum ada respons dari pihak PR III sendiri?
Kami tidak mengatakan tidak ada respons, PR III juga sering berkomunikasi dengan kami. Mengingat kesibukan beliau, kami sangat memakluminya. Intinya, jika memang hal ini telah selesai, pasti ada pemberitahuan resmi. Informasi yang yang saya terima, pihak biro sudah mengirimkan surat ke pihak MPM untuk menyelesaikan masalah ini. Begitu pun kami harus menunggu keputusan resmi. Jika pun belum selesai, kami harus duduk kembali. Apapun ceritanya, Forbes ini hasil mufakat, tidak ada pergerakan atas inisiatif yang berlebihan dari seseorang, karena koordinator pun bukan berfungsi seorang ketua, tetapi sebagai penampung aspirasi untuk melanjutkan Forbes ini.

Informasi yang berkembang, Forbes UKM sengaja berkolaborasi dengan BEM untuk menjatuhkan PEMA. Menurut Anda?
Mungkin perlu diluruskan, kami sudah dari awal mengatakan bahwa kami tidak ada unsur politik, tetapi kami memang ada bertukar pendapat dengan kawan-kawan BEM. Pada dasarnya sama, UKM mempunyai permasalahan yang sangat menonjol di Bab VIII, dan hal sama juga dipermasalahkan BEM, yaitu BAB VII dan BAB VIII. Jadi di sini, kami sama-sama bergerak untuk berpikir menyelesaikan bidang masing-masing. Mengapa timbul tanggapan bahwa UKM dan BEM berkolaborasi untuk menjatuhkan PEMA, karena kami mempunyai aspirasi yang sama dengan kawan-kawan BEM.

Apa harapan Anda ke depan untuk permasalahan ini?
Saya berharap, masalah ini tidak berlarut-larut. Sudah seharusnya kita semua duduk lagi dalam satu forum untuk mencari solusi terbaik. Kami juga mengharapkan, semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali pada masa-masa mendatang.

DETaK | Sammy Khalifa