Beranda Headline Dosen Unsyiah Belum Maksimalkan Pemanfaatan e-Learning

Dosen Unsyiah Belum Maksimalkan Pemanfaatan e-Learning

BERBAGI
(Ist.)

Zikrina Munawarah | DETaK

Darussalam – Dosen Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) masih belum memaksimalkan pemanfaatan sistem pembelajaran elektronic Learning (e-Learning), hal tersebut disebutkan oleh Kepala Unit Pengembangan Teknis-Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT. TIK) Unsyiah, Taufik Fuadi Abidin  saat ditemui tim DETaK di kantornya, ICT Unsyiah pada Senin, 02 April 2018.

Taufik menyebutkan meskipun  Usyiah kini telah mengalami banyak pembaharuan dalam sistem e-Learning, terhitung sejak pertama sekali diinisiasi pada tahun 2008 lalu, namun tetap saja sistem ini belum dimanfaatkan dengan baik.

Iklan Souvenir DETaK

“Pertama sekali kita inisiasi ketika Unsyiah memenangkan hibah institusi dari Dikti waktu itu. Namun, pemakaian sistem itu masih sedikit yang menggunakannya. Kemudian pada pertengahan tahun 2014, sistemnya kita perbaharui, kita upgrade dengan menggunakan modul. Modul dan kita upgrade versi yang lama dari 1.6 menjadi 2.9. Sistem itu kemudian kita kembangkan sejak tahun 2015 agar terintegrasi dengan sistem akademik,” paparnya.

Taufik melanjutkan karena kendala adalah kurangnya pemanfaatan maka diperkenalkanlah sistem hibah e-Learning.

“Kendalanya saat ini belum semua dosen memanfaatkan sistem  e-Learning ini. Tapi, upaya-upaya dari Universitas sudah cukup bagus. Menyambut revolusi industri 4.0 yang mendukung pemanfaatan penggunaan e-Learning. Oleh karena itulah diperkenalkan sitem hibah E-Learning bagi dosen sejak tahun 2016,” ungkapnya.

Menurutnya, dari sisi mahasiswa tidak memiliki banyak kendala.

“Kita yakin mahasiswa Unsyiah kalau bisa pakai KRS Online pasti bisa pakai e-Learning karena lebih memudahkan. Bahkan dengan e-Learning materi pembelajaran bisa tersusun rapi dari tatap muka pertama sampai terakhir dan memudahkan untuk mengumpul tugas dan berkonsultasi,” ucapnya.

Sistem e-Learning ini aktif selama 24 jam dalam seminggu walaupun dalam keadaan listrik padam, e-Learning tetap bisa dijalankan.

Ia juga menyatakan bahwa sistem e-Learning ini bisa digunakan tidak hanya di universitas tertentu saja.

“Ada satu konsep one professor one thousand student, dengan sistem kredit transfer yang membuat mahasiswa unsyiah bisa mengikuti mata kuliah di ITB misalnya, ini semangat kita kedepan. Itulah kenapa dosen didorong agar menggunakan sistem e-Learning ini, melalui e-Learning ini bisa kuliah tanpa tatap muka dengan kualitas yang sama,” jelasnya.

Ia juga berharap bahwa seluruh dosen di Unsyiah  mulai menggunakan e-Learning dalam pembelajarannya.

“Daripada tugasnya di laptop dosen, mahasiswa harus memfotokopi, materinya juga, kalau tidak ada dosennya harus dicari lagi. Sangat banyak menghabiskan waktu. Dengan e-Learning ini semuanya sudah online dan lengkap serta mudah digunakan,” tutupnya.

Sosialisasi penggunaan e-Learning sudah diberikan saat osimpus walau tidak secara khusus dan diperuntukkan bagi seluruh Fakultas di Unsyiah, seluruh mata kuliah serta dapat di akses di www.elearning.unsyiah.ac.id.[]

Editor: Novita Sary Saputri