Beranda Headline Diskusi Taman Konservasi dalam Konteks Perlindungan Lingkungan

Diskusi Taman Konservasi dalam Konteks Perlindungan Lingkungan

BERBAGI
Seminar yang diikuti oleh kalangan pelajar dan umum di Labschool Unsyiah. (Andi Fahreza/DETaK)

Musanna | DETaK

Banda Aceh – Seminar yang diisi oleh Shane Barrow, Director Program American Conservations Expert (ACE) serta Tamra Greigh, Representative Consulate USA for Sumatera dan Dedy Saputra, Coordinator Earth Hour Aceh  di Aula Labschool Unsyiah mengkaji permasalahan lingkungan, Selasa, 4 Oktober 2016.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMA Labschool Unsyiah, Nasir Usman, pukul 09.00 WIB. Dalam pembukaan singkatnya, Nasir mengungkapkan bahwa Labschool dengan Amerika sudah sering bekerjasama dan bahkan kehadiran Labschool sendiri merupakan hubungan kerja sama dengan Amerika dan hubungan tersebut bertahan hingga sekarang.

Iklan Souvenir DETaK

Tujuan utama kedatangan mereka ke Aceh adalah untuk mendiskusikan taman konservasi dan pariwisata dalam konteks perlindungan lingkungan. Shane mengajarkan agar masyarakat Indonesia memilih tempat-tempat yang memiliki potensi, kemudian berkomitmen terhadap pemerintah untuk mempertahankan potensi tersebut. Menurutnya, pemuda ikut serta dalam membantu dan mempertahankan sumber daya alam yang tersedia dan kemudian mengembangkannya.

“Lingkungan merupakan masa depan untuk generasi penerus bangsa khususnya untuk anak-anak Aceh, pemuda adalah masa depan lingkungan itu sendiri,” ujar Shane Barrow.

Senada dengan Shane, Tamra juga menegaskan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat berperan besar dalam perkembangan lingkungan di masa yang akan datang.

If you don’t care environment, you don’t have a strong future  jika kamu tidak menaruh kepedulian terhadap lingkungan, maka kamu tidak akan memiliki masa depan yang kuat,” tegasnya.[]

Editor: Eureka Shittanadi