Mirza | DETaK
Darussalam – Pemilhan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Kamis pagi (10/1/2013) di aula fakultas tersebut berakhir ricuh.
Kericuhan itu juga ditanggapi oleh anggota senat Fakultas FKIP Unsyiah, Darni M Daud yang hadir dalam rapat pemilihan itu.
Menurut Darni, proses pemilihan dekan FKIP kali ini terdapat kesalahan dari pertama. Mulai dari undangan yang ditandatangani oleh dekan yang menjabat sekarang. “Seharusnya undangan ditandatangan oleh panitia, bukan dekan,” kata Darni.
“Dari spanduk sudah salah, dibuat pemilihan dekan. Sebenarnya pemilihan calon dekan.”
Dikatakan Darni, dari dulu dekan dipilih oleh semua dosen fakultas. “Mengapa sekarang dipersempit dengan segelintir anggota senat saja? Ini jelas cacat hukum,” katanya.
Darni menambahkan, kericuhan yang terjadi saat rapat senat pemilihan dekan di FKIP karena perbedaan pendapat sesama anggota senat. Darni M Daud yang juga guru besar fakultas itu berpendapat, dekan seharusnya dipilih oleh semua dosen yang ada di fakultas tersebut.
Darni menjelaskan, seharusnya ricuh itu tadi pagi tidak akan terjadi jika dijalankan dengan baik dan tidak melanggar aturan yang sudah ada, sesuai dengan nilai konvesi akademik yang berlaku.
Darni mengharap, pemilihan calon dekan dilakukan secara terbuka. “Kericuhan yang terjadi adalah persoalan sistem yang tidak ditanggapi oleh Yusuf Aziz sebagai pemimpin (Dekan FKIP Unsyiah),” ujar Darni.[]
Baca juga: Mahasiswa FKIP Unsyiah Tuntut Pemilihan Dekan Transparan