Anggita Rezki Amelia | DETaK
Darussalam- “Investigasi seminggu sekali? Wow!” ungkap Dandhy Dwi Laksono, pendiri acehkita.com dalam kuliah umum di Fisip Unsyiah, Sabtu (15/12/12).
Dandhy mengatakan, investigasi yang kerap dilakukan beberapa stasiun televisi Indonesia begitu instan dan cepat selesai. “Saya tidak mau menilai, tapi mazhab yang saya anut tidak seperti itu,” tambahnya disela-sela kuliah umum tersebut.
Bagi Dandhy, ia dan timnya hanya dapat membuat karya jurnalistik investigasi sebanyak dua kali dalam setahun. Tak hanya itu, Dandhy juga menjelaskan tentang tahap-tahap investigasi. “Pertama mencari bukti dan kedua mencari saksi,” sebutnya lagi.
Ia pun membagi kisahnya saat melakukan peliputan investigasi. “Salah satu resiko dalam peliputan investigasi ialah gugatan dari pihak yang diinvestigasi,” ungkapnya. Menurut Dandhy, dalam peliputan investigasi membutuhkan banyak biaya, “namun tergantung skala kasusnya seperti apa,” katanya.
Selain berbagi pengalaman, Dandhy juga memutar video rekaman pungutan liar di Rutan Cipinang tahun 2006 oleh Dandhy dan timnya. Kuliah umum itu diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi Fisip Unsyiah bekerja sama dengan Lembaga Studi Pers dan Pembangunan.[]
