Ryan Aswinsyah Putra [AM] | DETaK
Darussalam– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berencana untuk merekrut mahasiswa sebagai relawan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Hal tersebut merupakan rangkaian dari Gerakan Sejuta Relawan pemantau Pemilu 2014 guna terwujudnya Pemilu yang jujur, adil, dan damai.
“Kami berharap teman-teman mahasiswa nanti mau mendaftarkan diri menjadi relawan,” Kata Mashudi, Tim Asistensi Bawaslu Aceh, dalam acara Diskusi Publik PRO KONTRA (Pojok Rekomendasi dari Kampus untuk Negri dan Rakyat), Selasa, 25 Februari 2014.
Dalam diskusi rutin yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah itu, ia mengatakan alasan Bawaslu memilih mahasiswa karena peran mahasiswa sebagai pengontrol sosial masih dipercayai oleh masyarakat umum. Proses recruitment tersebut dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Maret 2014.
Perekrutan tersebut juga dikarenakan ketidakjelasan kinerja Mitra Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang sedang dipertimbangkan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Di samping itu, pertimbangan Bawaslu untuk memilih mahasiswa sebagai relawan adalah tingkat idealisme, intelektual, serta rasa kepedulian mahasiswa yang tinggi.
“Mahasiswa itu jumlahnya banyak, mereka tersebar di seluruh indonesia, dan kami tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk membayar. Saya yakin, mereka suka cita punya kerelaan untuk menghasilkan out-put pemilu yang baik,” tambah Mashudi.
Ia mengatakan, terkait keamanan bagi relawan, Bawaslu sudah menjamin hak-hak para relawan. Selain itu, para relawan juga akan diberikan bimbingan teknis. “Nantinya relawan-relawan akan diberi bimbingan teknis dan pelatihan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, adanya gerakan moral tersebut diharapkan dapat mengatasi kemungkinan terjadinya kecurangan yang dilakukan petugas pemilu. Lebih lanjut, pihaknya juga berharap kehadiran relawan tersebut dapat menekan jumlah Golongan Putih (Golput/ tidak memilih -red) dan preman-preman pemilu. []
Editor: Hilda Rahmazani