Lipsus | DETaK
Darussalam – Kepala Badan Pelaksana (Bapel) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala, Rusli Yusuf mengatakan bahwa dana KKN untuk mahasiswa yang pernah diberikan sebelumnya tidak ada pada tahun ini karena dana tersebut tidak ada dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
“Dana KKN untuk tahun ini tidak ada dalam DIPA, jadi lebih jelas lagi begini, dana untuk simulasi mahasiswa yang pernah diberikan sebelumnya baik 1 juta atau pun 800 ribu tidak teranggarkan dalam DIPA di tahun 2016,” ucap Rusli Yusuf yang disambangi detakusk.com di kantornya, Kamis, 7 April 2016.
Hal itu ia sampaikan terkait dengan tudingan beberapa pihak bahwa dana KKN Unsyiah teridikasi dikorupsi akibat tidak diberikan kepada mahasiswa di tahun 2016. Namun, ia menegaskan bahwa dana tersebut bukan dikorupsi namun tidak ada dalam DIPA tahun 2016.
“Korupsi itu kalau mengambil dana yang sudah ada. Ini dananya tidak ada. Kalau dulu ada sekarang tidak ada itu bukan korupsi,” kata Rusli.
Ia juga mengatakan bahwa perihal dana KKN yang tidak ada dalam DIPA tahun 2016 telah ia sampaikan dalam pembekalan KKN di tahun tersebut. Oleh sebab itu mahasiswa dianjurkan untuk sekreatif mungkin memakai alternatif apa saja untuk menjalankan program KKN.
“Tidak cukup dana, makanya tidak dianggarkan dan itu sudah saya jelaskan sebelumnya pada mahasiswa,” kata Rusli lagi.
Terkait dengan alasan mengapa dana KKN untuk mahasiswa tidak cukup dan tidak ada dalam DIPA, redaksi detakusk.com masih melakukan penelusuran lebih lanjut.[]
Editor: Redaksi