Beranda Headline Balapan Liar

Balapan Liar

BERBAGI

Minggu (1/8) suasana malam di jalan Teuku Umar, Banda Aceh terlihat ramai, seperti biasanya kaula muda berkumpul dengan teman-teman sebayanya untuk menonton bali alias balapan liar.

Sebut saja Andi, salah satu remaja yang setiap malam minggu ke jalan tersebut hanya untuk menyaksikan balapan, biasanya balapan liar tersebut dimulai dari pukul 00.00 wib sampai dengan pukul 04.00 pagi ujar andi.
Saat DETaK menanyakan perihal bahayanya kegiatan tersebut, dengan cepat Andi menjawab takut. “Tapi, karena di Banda Aceh kurang hiburan makanya saya dan kawan-kawan menonton bali,” ungkapnya.

Dari pantauan DETaK dilapangan balapan tersebut sangat membahayakan bagi pembalap motor maupun penontonnya. Karena, bagi sebagain pembalap tidak mengenakan alat pelindung demi menjaga keselamatan dirinya, seperti helm,sepatu dan sarung tangan.

Iklan Souvenir DETaK

Begitu juga dengan para penonton sebagian besar merupakan remaja belasan tahun tersebut tidak memperhatikan jarak. Mereka terlalu dekat untuk menyaksikan balapan tersebut dan tidak ada pembatas antara jarak pembalap yang sedang bermain dengan penontonnya.

Aktifitas liar ini terkadang membuat jalanan menjadi macet. Bahkan banyak masyarakat yang tidak berani melewati jalan tersebut. sayangnya, entah mengapa aktifitas ini tidak mendapat perhatian serius dari aparat keamanan, padahal, selain mengganggu kenyamanan para pengguna jalan lainnya, juga sangat rentan akan hilangnya nyawa.

Karena itulah, Andi berharap Pemerintah Kota berinisiatif untuk membuat event-event khusus sehingga aktifitas liar ini dapat beralih. Jika pun tidak, pemerintah aceh tentu dapat membuat sebuah trek khusus diluar kota untuk remaja-remaja yang sedang mencari jati diri ini.