Beranda Headline Ary Ginanjar: Saya Jatuh Cinta dengan Aceh

Ary Ginanjar: Saya Jatuh Cinta dengan Aceh

BERBAGI
(foto: Nurhamidah/DETaK)
(foto: Nurhamidah/DETaK)

Raihan Nusyur | DETaK

Darussalam – “Saya menjadi penyanyi, menghibur mereka dengan lagu bungong jeumpa dan harus dinyanyikan dalam bahasa Aceh,” ceritanya saat pertama kali bertandang ke Aceh era Daerah Operasional Militer.  “ Saya juga diangkat dan diberi gelar Tengku dua kali di Aceh Utara. Lalu kedatangan saya setelah tsunami di aceh,” ujar Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Leadership Centre.

Ia mengaku mempunyai banyak pengalaman di tanah Aceh, hal ini disampaikan dalam kuliah umum yang diadakan oleh Biro Unsyiah saat memperingati hari kelahiran Kota Banda Aceh ke-808 sekaligus temu ramah alumni ESQ di AAC Dayan Dawood, Sabtu (27/04/13).

Iklan Souvenir DETaK

Ary Ginanjar mengatakan, ia sangat terkesan dengan hadiah rencong yang diberikan kepadanya, “Dua rencong emas dan satu rencong asli,” ungkap motivator Indonesia itu.

Sementara itu, dalam penyampaian kuliahnya, ia juga menyinggung sejarah pahlawan Aceh, seperti Cut Nyak Dhien, Teuku Umar, dan Malahayati yang sesuai dengan  tema kuliah umum,  “Aceh Leadership dan Enterpreneurship seminar 2013”.

Ia berharap generasi aceh ke depan akan menjadi generasi pemberani di masa yang akan datang, ”Mewarisi semangat malahayati dan jiwa Teuku Umar”.

Ia juga menambahkan bahwa tanpa Aceh tidak ada ESQ, tanpa Aceh tidak ada menara 165, “Karena itu sumbernya adalah dari rakyat Aceh,” tutupnya[] .