Beranda Headline Ada AKAS di FKIP, Acaranya Pencinta Sastra

Ada AKAS di FKIP, Acaranya Pencinta Sastra

BERBAGI
Pembukaan acara AKAS di auditorium FKIP Unsyiah (Foto; Mutia Dara Authari /DETaK)

Mutia Dara Authari [AM] | DETaK

Darussalam – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengadakan event-event menarik dalam rangka menyambut bulan bahasa. Rangkaian acara tersebut terhimpun dalam Ajang Kreasi Anak Sastra (AKAS)  yang diadakan mulai 25 April sampai dengan 28 April mendatang.

“Kami ingin mengenang kembali sastrawan-sastrawan, baik di Aceh maupun di Indonesia, serta memperkenalkan kepada semua generasi muda tentang bagaimana keadaan sastra kita pada saat sekarang ini,” ujar Ramonalisa ketua panitian AKAS yang ditemui detakusk.com saat pembukaan acara 25 April 2016.

Pameran karya sastra di acara AKAS (Foto:Mutia Dara Authari/DETaK)
Pameran karya sastra di acara AKAS (Foto:Mutia Dara Authari/DETaK)
Iklan Souvenir DETaK

Terdapat  beberapa cabang perlombaan yang diadakan dalam even tersebut diantaranya adalah pameran yang menampilakn beragam karya sastra baik karya dari dosen maupun mahasiswa PBSI. Terdapat beragam lomba dalam acara tersebut seperti lomba membaca bercerita tingkat SD sederajat, lomba baca puisi tingkat SMP/SMA, dan lomba cerpen tingkat mahasiswa/umum.

Tak hanya itu dalam ajang itu juga akan ada Dialog Sastra yang akan menghadirkan pujangga ternama yang telah banyak menerbitkan karya-karya sastra, dan pemutaran film biografi sastrawan Indonesia.

Ketua himpunan mahasiswa PBSI Unsyiah atau lebih dikenal dengan Gelanggang Mahasiswa Sastra Indonesia (Gemasastrin) Unsyiah, Rahmad Redha mengatakan bahwa acara tersebut dilaksanakan selain untuk mengenang para sastrawan di bulan bahasa juga sebagai bentuk memunculkan kreativitas generasi muda dalam bersastra.

“Kita buat wadah untuk para pecinta sastra dalam berkarya dan AKAS ini adalah wadahnya. Kita berharap dengan adanya acara ini mahasiswa dan masyarakat secara luas akan lebih mencintai sastra,” ucapnya.[]

Editor: M. Fajarli Iqbal