Beranda Headline 5 Petani Ditahan, Mahasiswa Lancarkan Protes

5 Petani Ditahan, Mahasiswa Lancarkan Protes

BERBAGI
Foto: Istimewa

Yunda Sufni [AM] | DETaK

Banda Aceh – Ikatan Pemuda Mahasiswa Aceh tenggara (IPMAT BNA), Forum Paguyuban Pemuda Mahasiswa se-Aceh (FPMPA) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala bergabung untuk melakukan aksi protes di depan Mapolda Aceh di Banda Aceh, Kamis, 17 Maret 2016.

Aksi tersebut dilakukan karena para mahasiswa Aceh Tenggara kesal terhadap penindasan yang dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) terkait penebangan dan penggusuran terhadap sebagian besar lahan di kawasan kaki gunung tersebut. Pasalnya banyak masyarakat tani yang menggantungkan kehidupannya dari lahan tersebut dan masalah ini sudah dimulai sejak bulan Desember 2013 lalu.

Iklan Souvenir DETaK

Hasrizal, ketua BEM Unsyiah mengatakan, aksi ini juga bertujuan untuk membebaskan 5 orang petani yang ditahan di Mapolda Aceh atas laporan dari BBTNGL terkait pengerusakan pagar depan dan kaca kantor BPTNGL saat melakukan perlawanan untuk mempertahankan lahan mereka.

“Jadi hari ini beberapa petani Aceh Tenggara ditahan karena beberapa persengketaan yang terjadi di Aceh Tenggara. Kami berharap ada penyelesaian terhadap kasus ini. Jadi lahan-lahan petani disana dapat kembali diberikan kepada masyarakat,” ucap Hasrizal yang ditemui detakusk.com di sela-sela aksi tersebut.

Sebelumnya masyarakat tani kawasan kaki gunung leuser telah melakukan pertemuan dengan Kapolres Aceh Tenggara beserta pihak BPTNGL dan menghasilkan keputusan bahwa tidak ada penahanan terhadap masyarakat dengan catatan harus memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Keputusan tersebut diterima oleh masyarakat tani.

“Kami berharap pemerintah Aceh ini merespon konflik yang terjadi di Aceh Tenggara tersebut, mengingat pergusuran ini sudah terjadi hampir 3 tahun lamanya dan belum ada kepastian terhadap penyelesaian masalah pergusuran ini,” tegas Mario Pani selaku Ketua Umum IPMAT.[]

Editor: Dinda Triani