Berwirausaha Sambil Kuliah, Siapa Takut!
Mulyadi kini memiliki kesibukkan baru, selain kuliah, mahasiswa Ekonomi Pembangunan Unsyiah ini bersama saban hari harus mengurus tokonya, UD Lima Sekawan.
“Inilah aktifitas saya. Sepulang kuliah, saya akan mengurusi toko bersama teman-teman,” Ujar Mulyadi kepada DETaK, Kamis pekan lalu.
Toko yang berlokasi di Ulee Kareng itu, khusus menjual berbagai jenis pakan ternak. Menurut Mulyadi, usaha kecil-kecilan ini merupakan gagasan bersama keempat temannya (sesama mahasiswa Ekonomi Pembangunan).
Walau masih baru, Mulyadi berkeyakinan, usaha pakan ternak ini akan maju. Karena, walau masih baru, sudah mulai banyak orang yang mengunjungi tokonya. “Setiap harinya ada sekitar 10 sampai 15 orang yang datang untuk membeli berbagai kebutuhan ternak,” ungkap Mulyadi.
Saat DETaK bertanya, berapa pemasukan perharinya. Mulyadi secara terbuka mengatakan, pemasukan yang diperoleh tokonya sekitar Rp 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah) per harinya. Pendapatan ini mungkin saja diperoleh. Karena, berdasarkan pengamatan DETaK saat berkunjung ketokonya, selain pakan ternak, juga tersedia berbagai kebutuhan ternak lainnya. Seperti pupuk, alat pertanian dan peternakan, serta berbagai jenis ikan hias.
Insya Allah kuliah kami tidak akan terlantar, sebut Mulyadi. Bersama keempat rekannya, Mulyadi membagi tugas untuk menjaga toko. “Jadi, kami tetap memiliki waktu untuk kuliah dan beraktifitas lainnya, selain menjaga toko,” tambah mahasiswa angkatan 2006 ini.
Bagaimana awalnya Mulyadi berkecimpung berwirausaha. Menurut Mulyadi, niat untuk berwirausaha toko pakan ternak ini sudah lama dirancang. Namun, karena terkendala dana, Mulyadi dan teman-temannya tidak bisa mewujudkan keinginan tersebut.
Lalu dari mana modalnya hingga UD Lima Sekawan berjalan. Ternyata, usaha pakan ternak ini mulai berjalan sejak Mulyadi dan rekan-rekan memperoleh modal dari dana kewirausahaan mahasiswa. yaitu, dana yang dikucurkan Direktorat Tinggi (Dikti) untuk pengembangan kewirausahaan dikalangan mahasiswa.
Namun begitu, kata Mulyadi, dana kewirausaan tersebut tidak diperoleh begitu saja. Mereka terlebih dahulu harus melewati tahap seleksi yang ketat. Saat mengajukan proposal usaha, mereka diharuskan membuat bussiness plan. Setelah itu, mengikuti tahapan wawancara. “Saat dinyatakan lulus, kami diwajibkan untuk mengikuti pelatihan kewirausaan,” ungkap Mulyadi.
Setelah lulus pengikuti pelatihan, akhirnya Mulyadi memperoleh dana kewirausahaan sebesar 8,5 juta, sebelum dipotong pajak sebesar 0,5 persen. Bila ditotal, maka dana yang mereka peroleh sebesar Rp. 42 juta (untuk 5 orang).
Dana sebesar itu, lanjut Mulyadi, tidak diberikan secara langsung, melainkan bertahap. Dana tersebut disimpan di Baitul qiradh darul Mizan.
Walau dalam bentuk hibah dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan, namun, bukan berarti Mulyadi dan rekan-rekannya tidak serius terhadap usahanya. Sebab, ada pengawas yang datang setiap untuk memantau perkembangan usahanya. “Bila hasil pantauan usahanya tidak berjalan sesuai yang diharapkan maka penerima uang itu wajib mengembalikannya,” ujar Mulyadi.
Berbeda dengan Mulyadi. Ilham Maulana, mahasiswa Fakultas Ekonomi, mencoba membuka bisnis minuman segar dan sehat. Bersama empat rekannya (Sry wulandary, Mohammad Faris, Fajri Siddiq, Aidil Azhar), Ilham merancang sebuah konsep produk dari buah-buahan yang diberi nama Juice True. “Dengan produk ini, kami ingin memberikan pandangan kepada masyarakat, bahwa jus itu sehat, apalagi Juice true. Jus yang tidak mengandung bahan pengawet dan dijamin aman untuk dikonsumsi,” ujar Ilham kepada DETaK.
Ilham tidak main-main dalam mengembangkan usahanya. Untuk membuktikan hal itu, Ilham bersama team wirausahanya akan memperkenalkan pruduk juice mereka. “Bila tidak ada halangan, Insya Allah kami akan launching Jusstrue pada awal januari mendatang. Kami ingin memperkenalkan produk minuman sehat dengan harga terjangkau, antara Rp3.000 sampai Rp.5000,” kata Ilham berpromosi.
Selain Mulyadi dan Ilham Maulana (Fakultas Ekonomi), beberapa kelompok wirausaha mahasiswa lain yang berhasil memperoleh dana kewirausahaan diantaranya, Usaha Budidaya Puyuh, Pembuatan Mesin Penetas Telur dan Pembuatan Pakan Puyuh dan Ayam (Agustiar-Fakultas Teknik). Serta usaha Pengolahan Mie Berbahan Baku Daging Ikan (Susandi – MIPA).
Lalu bagaimana dengan Anda? Jika berkeinginan untuk membuka usaha sendiri namun belum memiliki modal yang cukup, jangan menyerah. Siapkan segalanya dari sekarang, dan daftarkan usaha Anda untuk bisa mendapatkan dana wirausaha tahun depan. Selamat berjuang!
DETaK | Ibnu Syahri dan Iwan Aramiko
Short URL: https://detak-unsyiah.com/?p=107