Beranda Artikel Penggolongan 7 Jenis Obat yang Harus Kamu Ketahui

Penggolongan 7 Jenis Obat yang Harus Kamu Ketahui

Ilustrasi. (M. Talal | DETaK)

Artikel | DETaK

Sudah tentu kita pasti memerlukan obat jika kita sedang sakit atau mengalami gangguan kesehatan seperti demam, flu, batuk, meriang, dan lainnya. Biasanya kita akan pergi ke dokter untuk meminta resep obat atau pergi ke apotek terdekat karena lebih praktis. Tapi tahukah kalian jika pada setiap obat itu terdapat tanda khusus yang harus diketahui oleh penggunanya?

Dilansir dari situs klikdokter.com, di Indonesia terdapat 7 jenis penggolongan obat yang sering dijumpai. Ketujuh jenis golongan obat tersebut sebagai berikut.

IKLAN
loading...


1. Obat Bebas

Biasanya ditandai dengan simbol lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi hitam. Simbol ini menunjukkan bahwa obat tersebut dapat diperjualbelikan secara luas oleh masyarakat tanpa memerlukan resep dokter. Walaupun aman, tentu penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan, karena sudah tentu obat juga memiliki kandungan kimia yang berdampak bagi tubuh jika penggunaannya berlebihan. Obat jenis ini biasanya merupakan obat untuk mengatasi gejala ringan. Contohnya adalah parasetamol, vitamin, multivitamin, dan lainnya.

2. Obat Bebas Terbatas

Biasanya ditandai dengan simbol lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam. Simbol ini menunjukkan bahwa obat tersebut masih dapat diperjualbelikan secara luas oleh masyarakat, namun obat ini tetap termasuk ke golongan obat keras. Jadi penggunaan obat ini harus dalam resep dokter bila terdapat seseorang yang terjangkit penyakit tertentu. Penggunaan obat ini harus cermat dalam melihat tanggal kadaluarsanya, efek sampingnya, cara menyimpan obat, aturan dosisnya, dan lainnya. Contoh dari obat ini adalah theopiline, tremenza, CTM, dan lain-lain.

3. Obat Keras

Biasanya ditandai dengan simbol lingkaran berwarna merah dengan garis tepi hitam dan terdapat huruf K di posisi tengah yang menyentuh garis tepi. Simbol ini menunjukkan bahwa obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, obat jenis ini tidak boleh sembarangan dikonsumsi karena dapat berbahaya bagi tubuh seperti memperparah penyakit, keracunan obat, bahkan kematian. Contoh dari jenis obat ini adalah loratadine, alprazolam, pseudoefedrin, asam mefenamat.

4. Obat Golongan Narkotik

Biasanya ditandai dengan simbol lingkaran berwarna putih dengan garis tepi merah dan terdapat simbol seperti tanda plus yang berada di tengah dengan berwarna merah. Obat jenis ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter yang disertai dengan tanda tangan dan nomor izin praktik dokter pada resep tersebut dan tidak bisa menggunakan kopi resep. Obat jenis ini menggunakan bahan dasar tanaman atau buatan berupa sintetis atau semi sintetis. Obat-obat psikotropika ini dapat memicu ketergantungan pada penggunanya sehingga obat jenis ini dalam penggunaannya harus diawasi ketat sesuai dengan anjuran dan kebutuhan. Contoh dari jenis obat ini adalah obat batuk yang mengandung kodein.

5. Obat Golongan Fitofarmaka

Biasanya ditandai dengan simbol lingkaran berwarna kuning dengan garis tepi hijau dan terdapat tanda kristal salju berwarna hijau. Obat jenis ini terdapat perbedaan dengan obat herbal biasa yaitu terletak pada proses pengolahan bahan herbal yang telah ditunjang oleh fakta ilmiah secara penelitian klinik (hingga ke manusia) sehingga obat jenis ini dapat disetarakan dengan obat modern. Penelitian klinik juga dapat meyakinkan para dokter untuk mempergunakan obat ini karena sudah terbukti secara fakta, contoh dari obat ini adalah obat-obatan yang dapat memperkuat daya tahan tubuh.

6. Obat Herbal Terstandar (OHT)

Biasanya ditandai dengan simbol lingkaran berwarna kuning dengan garis tepi hijau dan terdapat simbol tiga buah bintang hijau di bagian tengahnya. Obat jenis ini merupakan obat yang diekstrak dari bahan-bahan alam seperti dari tanaman, mineral, atau dari hewan. Pada umumnya obat jenis ini telah ditunjang dengan bukti-bukti ilmiah yaitu secara penelitian pre-klinik, uji toksisitas dan dibutuhkannya proses rumit, serta keterampilan dan teknologi tinggi. Contoh dari jenis obat ini adalah obat untuk menyembuhkan penyakit diare.

7. Obat Jamu

Biasanya ditandai dengan simbol lingkaran berwarna putih dengan garis tepi hijau dan terdapat logo tumbuhan atau pohon berwarna hijau di bagian tengah. Bahan-bahan dasar dari obat herbal jenis ini adalah terbuat dari seluruh bagian tanaman yang telah diolah untuk didapatkan khasiatnya sesuai dengan prosedur keamanan. Obat herbal atau jamu ini telah dipercaya dari generasi ke generasi karena dinilai berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Contoh dari obat jenis ini adalah obat untuk mencegah masuk angin.[]

Penulis bernama Teuku Ichlas Arifin, mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala angkatan 2019. Ia juga merupakan salah satu anggota aktif di UKM Pers DETaK Unsyiah.

Editor: Della Novia Sandra