Beranda Terkini Warna-Warni Mural di Bantaran Krueng Daroy

Warna-Warni Mural di Bantaran Krueng Daroy

Suasana kegiatan mural dan grafiti oleh mahasiswa Instititut Seni Budaya Indonesia (ISBI). 03/03/19 (Febby Andriyani | DETaK)

Febby Andriyani | DETaK

Banda Aceh- Wajah baru Krueng Daroy yang dulunya adalah pemukiman kumuh kini sudah menjadi tempat wisata baru bagi penduduk sekitar. Pasalnya, perupa-perupa melukis mural dan grafiti di sepanjang bantaran Krueng Daroy, Peuniti, Baiturrahman, yang dimulai pada Jumat, 1 Maret 2019 hingga 2 minggu atau sebulan ke depan.

Saat ditemui pada Minggu, 3 Maret 2019, Zulkarnain yang merupakan warga setempat, rumahnya pun menjadi salah satu media yang digambar oleh para pelukis. Ia yang telah bermukim di bantaran Krueng Daroy selama 10 tahun mengaku sangat setuju dengan adanya hal ini.

IKLAN
loading...


“Ibu-ibu di sini bisa menambah penghasilan dengan berjualan karena banyaknya pengunjung yang datang dan daerah sekitar menjadi lebih ramai” ungkapnya.

Sri Wahyuni yang merupakan salah satu penjual di bantaran Krueng Daroy mengatakan pengunjung biasanya meningkat pada hari Sabtu. Ia mulai berjualan dari sesudah Ashar hingga menjelang Maghrib.

“Karena kita sudah berjualan di taman ini, ya kita harus beres-beres dan membersihkannya agar tetap terjaga keindahannya,” tambahnya.

Sabaruddin, salah satu pelukis mural yang merupakan mahasiswa jurusan seni rupa murni di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) menjelaskan bahwa proyek ini berasal dari tata kota untuk mengubah pemukiman kumuh menjadi rapi dalam grafiti mural.

“Gambar-gambar tersebut memiliki cerita-cerita terkait Krueng Daroy maupun masyarakatnya. Dan ada juga gambar-gambar yang menceritakan tentang Sultan Iskandar Muda dan Putroe Phang dan beberapa pahlawan Aceh,” jelasnya.

Ia mengaku sangat senang dengan adanya proyek-proyek seperti ini. Ia menyebutkan bahwa perupa-perupa merasa bahagia karena mendapatkan space-space untuk berkarya dan karya mereka akan lebih dikenal oleh orang lain karena setiap gambar yang dibuat akan disertai tanda tangan.[]

Editor: Herry Anugerah