Radhia Humaira [AM] | DETaK
Darussalam – Kepala Sekolah SDN 70 Gampong Jawa, Banda Aceh menyambut hangat kedatangan Asian Law Student Association (ALSA) dalam kegiatan Teaching English yang dilaksanakan Sabtu, 14 November 2015.
Mariani selaku Kepsek mengaku kegiatan tersebut ini cukup membuat para siswa merasa senang dan termotivasi. Kegiatan ini juga membantu siswa dalam memahami Bahasa Inggris lebih baik sehubungan dengan penghapusan pelajaran Bahasa Inggris pada K13 (kurikulum 2013).
Sejauh ini, SDN 70 Gampong Jawa telah menerapkan kurikulum K13. Akan tetapi penghapusan pelajaran Bahasa Inggris sedikit menimbulkan kekhawatiran minimnya pemahaman terhadap Bahasa Inggris, terutama terkait lokasi mereka di daerah pinggiran.
“Kalau di sekolah perkotaan kan yang elit itu bisa diajarkan di luar. Kalau kami kan daerah pinggiran,” ujarnya.
Mariani menjelaskan bahwa profesi orang tua siswa sebagai nelayan dan pemulung membuat siswa kurang mendapatkan motivasi dalam hal belajar. Sebab itu, kreativitas mahasiswa dalam mengunjungi sekolah yang dibangun setelah tsunami sebagai sekolah pinggiran ini sangat patut diapresiasi.
Menurutnya, peran mahasiswa dalam membangun semangat belajar Bahasa Inggris pada siswa SDN 70 ini sangat bagus, terutama karena berkesempatan terjalinnya komunikasi dengan masyarakat luar.
Mariani berharap agar kegiatan ini dapat berlangsung di hari-hari berikutnya. Ia juga menyarankan agar pemerintah dapat lebih memperhatikan lagi pendidikan-pendidikan di daerah pinggiran.[]
Editor: Raudhatul Fitri
