Beranda Terkini Ketum Himailta Unsyiah: Mahasiswa Wajib Hasilkan Output untuk Bangsa

Ketum Himailta Unsyiah: Mahasiswa Wajib Hasilkan Output untuk Bangsa

BERBAGI
Pembukaan acara secara simbolis dengan pemukulan rapai oleh Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unsyiah beserta pemateri. 7/11/17 (Riska Iwantoni/ DETaK)

Maisyarah Rita | DETaK

Darussalam- Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (Himailta) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengadakan kegiatan Seminar Nasional dan Pertemuan Nasional Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) ke-XV di gedung Multi Purpose Room (MPR) Fakultas Pertanian Unsyiah pada Selasa, 7 November 2017.

Kegiatan yang mengangkat tema “Pengelolaan Lahan secara Optimal dan Berkelanjutan untuk Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional” tersebut bertujuan untuk mengungkap permasalahan kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia berasarkan luas ketersediaan lahan yang semakin mengkhawatirkan.

Iklan Souvenir DETaK

Dalam kata sambutannya, Ketua Umum Himailta Fakultas Pertanian Unsyiah, Sahbudin menyatakan bahwa kegiatan tersebut diadakan bukan sekedar formalitas, melainkan sebagai wadah mahasiswa untuk berpikir dan menggali permasalahan dan solusi yang dihadapi Indonesia saat ini.

“Diadakannya kegiatan ini bukan sekedar untuk formalitas kegiatan, merupakan salah satu ajang untuk berpikir, bukan sekedar untuk Aceh, melainkan untuk Indonesia lebih baik. Pembuktian untuk berpikir tidak kritis, banyak hal yang perlu kita tanyakan, ada output yg kita berikan pada bangsa ini,” ungkap Syahbudin.

Sahbudin juga menambahkan bahwasnya slogan Ilmu Tanah diibaratkan sebagai ujung tombak dari pertanian, karena hasil pertanian dan juga pangan yang berkualitas dihasilkan dari lahan yang berkualitas pula, maka dari itu untuk menumbuhkan perubahan yang besar dalam bidang pertanian nantinya, mahasiswa harus mengalami perubahan dari kualitas diri.

Sementara itu, Alkhoir Lubis selaku Sekretaris Jenderal (Sekjend) mengungkapkan bahwasanya Indonesia dihadapkan  pada permasalahan yang harus diselesaikan oleh banyak pihak.

“Kita punya PR yang harus diselesaikan bersama. Kebutuhan pangan menigkat, sedangkan lahan semakin menurun, mahasiswa perlu ambil andil dalam sosialisasi yang diadakan pemerintah, teknologi dan inovasi untuk mengahdirkan ide-ide cemerlang, termasuk dalam upaya optimalisasi lahan,” ungkap Rasyid.

Rasyid Juga menyatakan bahwa permasalahan sepeerti isu besar dalam pertanian, pengurangan jumlah lahan, global warning, konversi lahan yang terus berkelanjutan dan kedaulatan pangan yang terancam akibat pertumbuhan penduduk yang semakin besar merupakan permasalahan yang harus memeperoleh solusi usai diselenggarakannya kegiatan tersebut.

Acara Semnas dan Pernas menghadirkan empat pemateri Nasional diantaranya Anni Mulyani selaku Peneliti Utama Balai Besar Litbnag Sumberdaya Lahan Pertanian, Budi Mulyanto selaku Ketua Umum Himpuna Ilmu Tanah Indonesia, Haris Gunawan selaku Deputi IV- Penelitian Badan Restorasi Gambut Indonesia, dan Basri A. Bakar selaku Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Aceh. Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Pertanian secara simbolik dengan pemukulan rapai bersamaan dengan pemateri lain di depan panggung acara. []

Editor: Dinda Triani