Nurul Fajriyani | DETaK
Darussalam- Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sukses menyelenggarakan acara seminar nasional yang berlangsung pada Rabu, 09 Mei 2018 di ruang Multi Purposes Room (MPR) FP.
Pelaksanaan acara tersebut mengusung tema “Research and Development Discussion (RND2) IMTPI’’ dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran produsen dan konsumen terhadap sistem keamanan dan kehalalan pangan.
|
IKLAN
loading...
|
Ketua Panitia pelaksana, Moeharridha mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diadakan dan juga merupakan langkah awal terutama bagi mahasiswa agar menjadi suatu pergerakan dalam menjaga kehalalan pangan Indonesia.
“Mahasiswa adalah agen dari suatu perubahan, dalam diri mahasiswa terdapat tekad sehingga dengan adanya tekad tersebut maka akan menjadi modal dalam suatu pergerakan dan langkah awal dalam menjaga keamanan dan kehalalan pangan di Indonesia,” jelasnya.
Harris Putra Masrul Sekretaris jenderal (Sekjen) Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI) mengungkapkan apresiasinya atas terselenggarakan acara seminar nasional ini.
“Secara keseluruhan saya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini, dimana ini adalah kali pertama kedatangan saya di Aceh tetapi sudah terhibur dengan beberapa penampilan kesenian yang ditampilkan seperti didong yang cukup menarik,’’ ungkapnya.
Salsabila salah satu mahasiswi THP juga menyambut baik atas terselenggaranya acara ini.
“Acara ini sangat menarik dan juga bermanfaat, karena dengan adanya acara ini kita sebagai konsumen bisa lebih memahami mengenai pangan yang aman untuk dikonsumsi sehingga kedepannya lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi,” tutupnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Biro Mahasiswa dan Alumni Unsyiah, dekan FP, WD III FP, dosen THP, beberapa delegasi seperti Universitas Teuku Umar (UTU), dan dari IMTPI serta tamu undangan lainnya.
Acara ini juga berlangsung meriah dengan adanya penampilan dari mahasiswa seperti Ratoh Jaroe dan Didong asal Gayo yang sekaligus menjadi penutup acara seminar nasional tersebut.[]
Editor: Alfira Oksalina Shinta
