Beranda Terhangat Ini Komentar Mahasiswa Terkait Perbaikan Jembatan Lamyong

Ini Komentar Mahasiswa Terkait Perbaikan Jembatan Lamyong

BERBAGI
Penutupan salah satu ruas jalan di jembatan Lamnyong mengakibatkan kemacetan lalu lintas. 25/10/17 (Rehan Afifah Hanjaya [AM]/ DETaK)

Rehan Afifah Hanjaya [AM] | DETaK

Darussalam – Perbaikan jalan di sepanjang jembatan Lamnyong mengakibatkan kemacatan, terutama di pagi dan sore hari. Dengan adanya perbaikan tersebut, diterapkan sistem satu jalur yang membuat banyak pengendara mengeluh atas masalah ini.  

Pengguna jalan yang melintas di jembatan Lamnyong harus merasakan kepadatan kendaraan yang dimulai sejak tanggal 21 Oktober 2017 dan diperkirakan akan selesai pada 31 Oktober 2017. Salah satu pengguna jalan, yaitu mahasiswa yang melintasi jembatan Lamnyong memiliki berbagai pendapat dengan keadaan ini.

Iklan Souvenir DETaK

Rydha Valenda, salah seorang mahasiswa merasa perbaikan jalan memang harus dilakuan dan akan lebih baik jika selesai tepat waktu. Perjalanannya menuju kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)  juga sedikit terganggu dengan terjebak macet selama beberapa menit yang dimana ini akan membuat waktunya untuk masuk kuliah terlambat. 

“Saya jadi masuk kuliah terkadang telat lima menit karena ada macet itu, pulang kuliah pun seperti itu. Ya tapi perbaikan itu bagus dan kalau bisa tepat waktu selesainya jadi tidak macet lagi untuk pergi kuliahnya,” ungkapnya saat ditemui detakusk.com pada Rabu, 25 Oktober 2017. 

Salah seorang pengguna jalan lainnya, Permata Salsa Assyifa, berpendapat bahwa perbaikan jalan tersebut sangat mengganggu karena dengan keadaan jalan yang kecil, kemudian dibuat menjadi dua arah memungkinkan suatu saat akan terjadi kecelakaan.

“Jalannya agak kecil untuk dibuat dua arah, jadinya padat kendaraan dan itu bisa aja ada kecelakaan,” komentar Salsa. 

Irma Sulastri, mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Unsyiah ini juga merasa perbaikan jalan ini menggangu, terutama mempengaruhi waktunya tiba di kampus jadi lebih lama.

“Irma masih diantar ke kampus selalu lewat jembatan Lamnyong. Macet, jalannya sempit jadi rawan kecelakaan, ngaruh juga ke waktu masuk kampus,” ujarnya.

Tak jauh dari itu, Fara Audia juga berpendapat sama. Ia bahkan pernah terjebak macet selama 8 menit.

“Kena macet waktu itu sampai 8 menit, emang itu padat jalannya. Ya jadi agak telat sampai kampusnya,” ucap Fara mengakhiri.[]

Editor: Maisyarah Rita