Beranda Siaran Pers Duo Aurez, Pendatang Baru Dibelantika Musik Aceh

Duo Aurez, Pendatang Baru Dibelantika Musik Aceh

BERBAGI

Siaran Pers | DETaK

Aurez
Poster (Dok. Aurez)

Banda Aceh – Hadir ditengah-tengah belantika musik dengan format duo grup, ternyata mampu membuat dua musisi muda berbakat asal Aceh ini bisa diterima kehadirannya.

Sejak terbentuk dan mulai sering tampil dari panggung ke panggung, membuat Auwi Hidayat dan Teuku Reza Fahlevi kini semakin menyatu lewat duo grup yang mereka beri nama Aurez.

Iklan Souvenir DETaK

Diakhir tahun 2014 lalu, Aurez membuat satu gebrakan baru dengan meluncurkan instrumental “Aceh Lon Sayang” yang khusus diputar pada puncak peringatan 10 tahun tsunami.

Musik instrumental Aceh Lon Sayang tersebut dirampungkan oleh Aurez dalam tampo 10 hari. Dari penuturan mereka, penggarapan musik instrumental tersebut tidak banyak mengalami kendala.

“Awalnya sempat kesulitan juga karena baru kali ini dapat pengalaman membuat musik instrumental. Apalagi yang digarap ini musik Aceh yang sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat. Kalau ditanya kesulitannya, paling intensitas untuk bertemu saja, berhubung Auwi sama saya kan rumahnya agak jauh,” sebut Reza melalui siaran persnya yang di terima detakusk.com Senin, 12 Januari 2015 .

Tak Pesimis untuk Berkarya

Untuk menggarap instrumental ini Reza dan Auwi menggunakan beberapa alat musik, diantaranya gitar, piano, dan orkestra. Penggabungan tiga alat musik ini untuk menambah nuansa berbeda dari instrumental “Aceh Lon Sayang”.

Dua musisi berkacamata ini mengakui, tidak mudah memang untuk membuat banyak orang menyukai musik bernuansa akustik dan orkestra, terlebih bagi musisi yang belum cukup terkenal. Namun mereka tak pesimis dengan karya yang sudah berhasil dirampungkan ini.

“Musik instrumental belum cukup banyak penikmatnya di Aceh. Tapi dengan hadirnya musik instrumental Aceh Lon Sayang yang kami garap dengan perpaduan musik akustik dan orkestra ini, semoga bisa diterima masyarakat. Musik ini kan sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat,” tambah Auwi.

Disamping itu Manajer Aurez, Dara Elvia RS mengatakan musik instrumental yang telah berhasil digarap ini tujuan awalnya adalah untuk mengasah kemampuan merek berkarya dan bertepatan juga dengan momen peringatan 10 tahun tsunami Aceh.

“Ini bentuk kecintaan Aurez kepada Aceh. Musik instrumental ini juga sempat diperdengarkan versi full kepada sejumlah tamu-tamu dari berbagai negara yang hadir pada hari peringatan 10 tahun tsunami di Banda Aceh,” katanya.

Sepaham dengan dua musisi yang dimanajerinya, Dara pun mengakui untuk saat ini musik instrumental memang belum begitu familiar ditengah-tengah masyarakat Aceh. Namun ia tetap menamkankan rasa percaya diri kepada Aurez untuk merampungkan project ini.

“Semoga musik instrumental yang diaransmen oleh Aurez ini bisa diterima masyarakat. Bagi yang ingin mendengarkan sudah tersedia di Soundcloud I Love Aceh atau bisa klik di http://bit.ly/AcehLonSayang,” tutupnya.[]

Editor: Riska Iwantoni