Beranda Siaran Pers Banda Aceh Resmi Jadi Bagian 7200 kota Earth Hour di Dunia

Banda Aceh Resmi Jadi Bagian 7200 kota Earth Hour di Dunia

BERBAGI
(Dok. Panitia)

Siaran Pers | DETaK

Banda Aceh –  Kota Banda Aceh akan bergabung dengan 6000 kota di seluruh dunia, untuk ikut dalam Gerakan Earth Hour, yaitu gerakan serentak penghematan energi dengan mengurangi pemakaian energi listrik selama 1 jam pada Sabtu, 24 Maret 2018 pukul 21.00-22.00 WIB.

Walikota Banda Aceh dalam surat edarannya mengimbau partisipasi warga kota secara sukarela untuk mengurangi pemakaian listrik selama satu jam dengan mematikan minimal 3 lampu di rumah masing-masing. Sementara pemerintah akan mematikan lampu di kantor pemerintahan, lampu di sejumlah jalan protol dan ikon kota seperti Mesjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Balai Kota, Tugu Simpang Lima dan Pendopo Gubernur. Sejumlah hotel juga akan berpartisipasi seperti hotel Hermes Palace dan hotel  The Pade, pengecualian untuk fasilitas publik seperti rumah sakit dan lampu lalu lintas yang tidak ikut dipadamkan.

Iklan Souvenir DETaK

“Ini adalah keiikutsertaan ketujuh kali kota Banda Aceh untuk aksi Earth Hour sejak 2012. Pemkot Banda Aceh komitmen untuk mengkampanyekan penghematan energi listrik, yang sebagian besar telah berdampak menyumbang emisi karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global,” kata Aminullah Usman, Walikota Banda Aceh.

Pemkot Banda Aceh telah mengembangkan program menuju kota hijau yang menjadi standar pembangunan berkelanjutan bagi kota maju yang ada di seluruh dunia. Selain menerapkan prinsip-prinsip hemat energi di seluruh aktivitas perkantoran, juga telah mengembangkan pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, hutan kota dan pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah.

Tema Earth Hour tahun ini adalah “Connect to Earth” yang artinya membangun kesadaran publik supaya terhubung kembali dengan bumi sebagai tempat tinggal bersama makhluk hidup. Koordinator Kota Earth Hour Aceh, Siti Zuhra mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan hal-hal baik untuk bumi. Cara termudah dengan berpartipasi mematikan lampu yang tidak dipakai atau mencabut peralatan elektronik lainya ketika sudah selesai digunakan serta bijak dalam menggunakan energi listrik

Menurut Siti Zuhra gerakan serupa konsep kembali ke alam tahun ini telah diinisiasi komunitas anak-anak muda Banda Aceh yang peduli lingkungan.

“Tahun ini aksi yang telah kami lakukan adalah menanaman 450 mangrove di Lange dan Alue Naga, adopsi tukik di Pantai Lhoknga, sosialisasi ke sekolah dan ikut serta dalam aksi bebas sampah di kota Banda Aceh,” Terangnya.

Acara detik-detik pemadaman lampu akan dilaksanakan di Hotel Hermes Palace Banda Aceh pada 24 Maret 2018 pukul 21.00-22.00. Acara rencananya akan dihadiri oleh Duta Earth Hour Aceh 2018, Walikota Banda Aceh, Ibu Gubernur Aceh, dan General Manager Hotel Hermes Banda Aceh. Tahun ini Earth Hour akan memberikan penghargaan kepada Komunitas Hutan Waqaf, Gemal Bakri dan Zulfikar sebagai Environmental Champion Earth Hour 2018 atas dedikasi mereka akan kepedulian penyelamatan hutan dan pengelolaan sampah. []

Editor: Maisyarah Rita