Beranda Headline Tiga Delegasi DETaK Ikuti PJTLN Genta Andalas

Tiga Delegasi DETaK Ikuti PJTLN Genta Andalas

BERBAGI
Foto bersama saat mengantar keberangakatan kru DETaK ke PJTLN Genta Andalas, Sumatera Barat. Sabtu malam, 21112015. (Dok. DETaK)

Riska Iwantoni | DETaK

Banda Aceh – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) DETaK Unsyiah kembali mengirim tiga orang delegasi untuk mengikuti semarak jurnalistik di Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diadakan Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas, Universitas Andalas, Sumatera Barat pada 23 sampai 28 November 2015 mendatang.

Tiga perwakilan LPM DETaK tersebut adalah Putri Nurul Ulfa (Kabid Pengkaderan), Muhammad Chalid Isra (Reporter), dan Dinda Triani (Redaktur Berita). Selama di sana mereka akan mengikuti pelatihan yang mengusung tema “Travel Documentary” dengan pemateri yang berkompeten di bidangnya.

Iklan Souvenir DETaK

Selama kegiatan peserta akan mendapat pengenalan berbagai film dokumenter disertai praktik dalam pembuatan video dokumenter mulai dari teknik pengambilan gambar sampai proses editing.

Dalam setiap masa kepengurusan UKM Pers DETaK Unsyiah selalu mengirim delegasi dalam kegiatan serupa oleh LPM di Indonesia dengan berbagai tema. Hal ini dimaksudkan untuk mendalami dunia jurnalistik dari berbagai lini dan meningkatkan kualitas wartawan serta membangun silaturahmi sesama LPM yang tersebar di universitas yang ada di Indonesia.

“Dengan kegiatan seperti ini, kita berharap sesama jurnalis kampus dapat saling berbagi pengalaman di universitas masing-masing tentang perjuangan pers mahasiswa,” ujar Murti Ali Lingga, Sekretaris Umum UKM Pers DETaK, Sabtu malam, 21 November 2015 di Banda Aceh.

Dengan maraknya media kampus akhir-akhir ini mengalami pengekangan dari sejumlah pihak, menurut Murti perlu adanya wadah diskusi guna membangun solidaritas sesama pers kampus.

“Dari banyak pengalaman, kegiatan PJTLN tidak hanya terfokus kepada latihan saja, lebih banyak diskusinya. Saya pikir dengan kegiatan seperti ini adalah upaya LPM untuk membangun solidaritas menghadapi pengekangan dari berbagai pihak,” Jelasnya.

Keterangan yang diperoleh, sebanyak 29 orang dari berbagai LPM dan Universitas di Indonesia akan mengikuti pelatihan ini selama lima hari dengan berbagai kegiatan, simulasi, dan praktek pengaplikasian video perjalanan.[]

Editor: Riyanti Herlita