Tajul Ula | DETaK
Darussalam– Ketua Badan Pelaksana kuliah kerja nyata (Bapel KKN) Unsyiah Mustanir, membantah terkait adanya isu pungutan biaya dalam pemilihan lokasi KKN, hal ini disampaikannya saat ditemui detakusk.com, Rabu, (18/12/2013).
“Emangnya berapa yang mau mereka bayar, malah saya nunggu-nunggu kalau ada yang mau bayar,” jawabnya, seraya bercanda.
Mustanir mengatakan jika ada indikasi pungutan yang dilakukan bawahannya, cepat atau lamban pasti akan tercium karena prosedur-prosedur yang ada sudah dapat menditeksi hal tersebut.
Mustanir berharap jika ada pungutan biaya dalam pemilihan lokasi KKN maka mahasiswa tidak perlu takut untuk melaporkan secara langsung. Menurutnya hal tersebut tidak masuk akal, karena ketika mahasiswa tidak melaporkan kejadian itu berarti secara tidak langsung sudah membiarkan timbulnya nepotisme.
“Jika tidak berani secara terang-terangan, kan bisa lapor lewat sms, email, ataupun facebook. Jadi gak ada peluang lagi untuk sembunyi-bunyi,” terangnya.
Ia juga mengatakan untuk tahun 2014 ada tiga pilihan lokasi KKN, yakni Aceh Besar, Aceh Tengah, dan Aceh Jaya. Pelepasannya mahasiswa KKN akan dilakukan langsung oleh Rektor Unsyiah pada 12 januari 2014 mendatang.
Mustanir menambahkan ada sedikit perbedaan dalam pemilihan ketiga lokasi tersebut. Untuk Aceh Tengah dan Aceh Jaya sesuai dengan pilihan mahasiswa sendiri. Dikarenakan di wilayah Aceh Tengah masih dalam kondisi pasca gempa, sehingga konsentrasinya pada kegiatan yang berkaitan dengan psikologis. Sedangkan Aceh Jaya lebih terkonsentrasi pada kegiatan penanaman mangrove. Lain halnya dengan Aceh Besar, lokasinya ditentukan secara acak dengan menggunakan sistem online.
“Bagi mahasiswa yang memiliki kebutuhan khusus seperti memiliki berbagai penyakit, akan diberikan lokasi sekitaran Aceh besar,” pungkasnya.[]