Beranda Headline Soal CBT SBMPTN Terancam Ransomeware WannaCry, Ini Kata Menristekdikti

Soal CBT SBMPTN Terancam Ransomeware WannaCry, Ini Kata Menristekdikti

BERBAGI
Muhammad Nasir saat diwawancara dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung baru di Unsyiah. 15/5/17 (Mohammad Adzanie Bessania/ DETaK)

Mohammad Adzannie Bessania | DETaK

Darussalam – Menyebarnya virus Ransomeware WannaCry yang menyerang data komputer menjadi viral di Indonesia. Virus tersebut dapat menyerang seluruh data komputer yang ada di seluruh dunia, tak terkecuali data komputer untuk pelaksanaan Computer Based Test (CBT) Seleksi Bersama Masuk Perguaran Tinggi Negeri (SBMPTN) yang direncanakan berlangsung serentak di tanah air Selasa besok, 16 Mei 2017.

Mengaggapi hal tesebut, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan panitia SBMPTN sejak kemarin. Hal tersebut disampaikannya saat datang ke Aceh dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan gedung fakultas baru di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

Iklan Souvenir DETaK

“Nanti malam saya akan dampingi presiden ke Palu dan esok paginya saya akan mengecek pelaksanaan SBMPTN di Palu dan Makassar,” katanya usai melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gedung proyek 7 in 1 di gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah, Senin, 15 Mei 2017.

Ancaman tersebarnya virus Ransomeware WannaCry yang dapat menyerang server CBT dalam pelaksanaan SBMPTN telah diantisipasi oleh Kemenristekdikti. Nasir mengatakan, apabila hal tersebut terjadi maka peserta yang mengikuti CBT akan dipindahkan ke seleksi dalam bentuk Paper Based Test (PBT).

“Begitu CBT kena dan gagal, langsung kami masukkan berdasarkan PBT. PBT nya yang harus disiapkan. Ini antisipasi kalau dengan CBT gagal,” ungkap Nasir

Namun, ia optimis server CBT tidak akan diserang oleh virus tersebut karena server tersebut sedang dalam keadaan tidak dihidupkan atau offline. Server CBT akan dihidupakn esok saat pelaksanaan SBMPTN berlangsung.

”Saya assume karena ini belum di-install semua. Sudah di-install tapi (server) belum bisa dinyalakan dan dioperasikan. Semua offline. Begitu besok mulai, baru di-online-kan. Ini yang harus kita jaga sehingga tidak akan terjadi yang namanya virus yang sangat populer tersebut,” lanjutnya.

Nasir berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mengikuti SBMPTN dapat belajar dengan baik serta menyiapkan mental agar tidak mudah stres ketika mengikuti seleksi ini.

“Siapkan mental dengan baik dan jangan mudah stres. Harus belajar. Jangan siapkan contekan, tapi belajar dengan baik,” tuturnya.

Ia juga menegaskan tidak akan segan untuk memidanakan peserta yang melakukan tindak kecurangan atau yang melakukan praktik calo saat SBMPTN berlangsung.

Calo yang pernah ketangkap selalu saya penjarakan. Tahun kemarin ada 1 orang yang kena, langsung saya penjarakan,” tutupnya.[]

Editor: Maisyarah Rita