Beranda Headline Save KPK, Halalkan Darah Koruptor

Save KPK, Halalkan Darah Koruptor

BERBAGI

Sayed Jamaluddin | DETaK

Foto: Bayu Septi Mingga/DETaK

Darussalam – Puluhan mahasiswa yang berasal dari beberapa fakultas di Unsyiah, menggelar aksi di depan gerbang pintu masuk Unsyiah sebagai bentuk dukungan untuk menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi dimulai sekitar pukul 19.30 Wib, Selasa (9/10/2012).

Sambil berdiri di atas pamplet nama Unsyiah seraya membentangkan selembar spanduk yang bertuliskan “#Save KPK!! Halalkan darah koruptor”, mereka menyanyikan lagu darah juang berulang-ulang. Kebanyakan dari mereka menggunakan kaos berwarni putih.

Iklan Souvenir DETaK

Dalam aksinya itu, setidaknya mereka melayangkan empat tuntutan. Diantaranya, menuntut dibatalkannya revisi undang-undang KPK, stop upaya kriminalisasi terhadap penyidik KPK dan usut tuntas korupsi di Unsyiah, termasuk pengadaan mobil tanpa tender.

Selain itu, mereka juga memberi warning kepada pemerintah bahwa RAPBA 2013 senilai Rp 9,1 triliun rawan koruptor dan menuntut pengusutan koruptor yang sudah merugikan Aceh senilai Rp 669,8 miliar.

Mereka juga melakukan treatikal yang menggambarkan pembunuhan KPK, dengan menggunakan kartun Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri, Timur Pradopo. Mereka juga membacakan puisi berulang-ulang.

Kecuali itu, mereka juga berorasi secara bergantian. “Masih banyak polisi yang melakukan korupsi-korupsi, bukan hanya Djoko Susilo,” ujar salah seorang pendemo dalam orasinya.

“Tidak ada lagi yang bisa dipercaya di negeri ini. Namun kami masih percaya kepada KPK, tapi lagi-lagi mereka dikriminalkan.”

Koordinator aksi, Ryan Juliansyah mengatakan, dalam kontek Aceh sendiri juga masih tinggi angka korupsi. “Pembahasan RAPBA 2013 senilai Rp 9,1 triliun tentu bukan angka yang kecil dan harus mendapat perhatian lebih dari KPK,” tulisnya dalam rilis yang dibagikan kepada pengguna jalan.

Setelah berorasi di depan papan nama Unsyiah, mereka juga turu  ke jalan di seputaran Simpang Galon, Darussalam untuk melanjutakan aksinya. Sambil membakar ban bekas, mereja kembali berorasi. Sesekali mereka menyanyikan lagu darah juang.[]