Beranda Headline Puisi Untuk Anakku

Puisi Untuk Anakku

BERBAGI

Wahai anakku

Bukan karena gorden jendela tak pernah diganti

Aku malu

Iklan Souvenir DETaK

Wahai anakku

Bukan karena motor kuno itu

Aku menutup muka

Tapi ini karena kau wahai anakku

 

Kau jadikan narkoba sebagai temanmu

Kau jadikan judi sebagai hobimu

Kau jadikan penjahat pasar idolamu

Kau perlakukan buku bagai sampah

 

Anakku

Ikan asin yang kumakan terasa hambar

Daun ubi lalapanku terasa asam

Saatku melihatmu membawa besi,golok,dan balok

Tawuran

 

Anakku jangan buat kami menangis

Air mata kami sudah habis meratapi nasib

Hati kami bahkan sudah lelah bersedih

Hanya kau anakku

Gerbang terakhir kami

Untuk merasa bangga mngemban profesi ini

 

Anakku

Tak perlu kau jadi presiden untuk membuat kami bangga

Tak perlu kau jadi pejabat untuk melihat kami tersenyum

Kau cukup menjadi dirimu

Dan capai cita-citamu

 

Anak-anakku

Sudah cukup kau bermain dengan waktu

Sudah cukup kau menyiakan umur

Sudah cukup kau hamburkan rupiah

 

Bangkitlah anakku

Bangun negri yang hampir jatuh ini

Karena kau anakku

Karena kau anak negri ini

Dan karena kau

Harapan kami

Banda Aceh 2014

Catatan puisi dari seorang guru