Beranda Headline PMAI Wilayah Aceh Galang Dana untuk Asap Riau

PMAI Wilayah Aceh Galang Dana untuk Asap Riau

BERBAGI
Mahasiswa Arsitektur Unsyiah saat melakukan galang dana di acara Unsyiah Fair 10. (Muhammad Chalid Isra/DETaK)

Tajul Ula | DETaK

Darussalam – Ditengah-tengah meriahnya acara Unsyiah Fair di Gedung AAC Dayan Dawood, sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi Teknik Arsitektur Aceh mengambil momen acara Unsyiah Fair yang padat dikunjungi dengan menggalang dana untuk korban asap di Provinsi Riau, Rabu, 21 Oktober 2015.

“Pengumpulan dana ini nantinya akan dikirim ke pusat untuk membantu korban asap Riau  seperti bantuan masker dan oksigen,” Ucap Vera, salah seorang Mahasiswi Teknik Arsitektur Unsyiah.

Iklan Souvenir DETaK

Pengumpulan dana ini, lanjut Vera, serentak dilakukan hampir diseluruh wilayah Indonesia, dan  sudah dilakukan sejak awal Oktober lalu dan akan berakhir pada tanggal 28 Oktober nanti. Kegiatan ini juga merupakan instruksi langsung dari Perhimpunan Mahasiswa Arsitektur Indonesia (PMAI). Untuk Aceh terdapat tiga kampus yakni Unsyiah, UIN Ar-Raniry,  dan Unmuha yang bergabung dalam aksi pengumpulan dana tersebut.

“Kita sepakat menggalang dana asap di Riau dan pengumpulan dana ini nantinya akan dikirim ke pusat untuk membantu korban asap Riau untuk beberapa keperluan seperti masker dan oksigen,” jelas Vera.

Vera pun sangat perihatin terhadap korban bencana asap yang sudah masuk dalam kategori bahaya. “Soalnya aku punya teman disana yang mengatakan Riau itu sekarang sudah tidak layak lagi ditinggalin, jadi dia pulang ke Bengkulu,” kata Vera.

Sebenarnya menurut Vera bencana asap Riau ini terjadi karena ulah maupun prilaku dari manusia sebagai masyarakat itu sendiri,  dan jangan pernah kita menyalahkan pemerintah saja. Ia mencontohkan, saat ini  masyarakat sangat boros  dalam menggunakan kertas. Vera pun tidak memungkiri sifat boros tersebut terdapat pada dirinya maupun mahasiswa Arsitektur lainnya yang juga boros dalam menggunakan kertas pada kegiatan akademik.

“Jadi menurut aku, kalau kita sudah merasa cinta dengan lingkungan, kayaknya tidak akan terjadi bencana asap seperti saat ini,” tandas Vera.

Vera juga mengatakan ada keterkaitan antara oknum pelaku pembakaran hutan dan masyarakat. “Toh kayak gini kenapa hutan bisa terbakar, misal ada pihak-pihak berkepentingan dengan hutan itu yang mereka merupakan produsen dan produsen itu ada karena ada konsumen.” Pungkasnya.[]

Editor: Riska Iwantoni