Beranda Headline Perpustakaan Unsyiah Kenakan Biaya Tiket Masuk untuk Civitas non-Unsyiah

Perpustakaan Unsyiah Kenakan Biaya Tiket Masuk untuk Civitas non-Unsyiah

BERBAGI
Dok. DETaK

Maisyarah Rita | DETaK

Darussalam – Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) akan menetapkan biaya masuk bagi mahasiswa non-Unsyiah yang berkunjung ke Perpustakaan. Rencana kebijakan ini diluncurkan dua minggu lalu dan di posting langsung melalui akun instagram Perpustakaan Unsyiah.

Beragam komentar dilontarkan oleh mahasiswa Unsyiah dan non-Unsyiah, dalam menanggapi rencana kebijakan yang didukung dengan Surat Keputusan (SK) Rektor Unsyiah Nomor 1874 Tahun 2016. Tentang Penetapan Besaran Biaya Tiket Masuk Bagi Pengunjung Non-Unsyiah pada UPT. Perpustakaan Unsyiah.

Iklan Souvenir DETaK

“Sebenarnya gak masalah dibuat peraturan seperti itu, tapi kalo administrasinya lima ribu rupiah kayaknya memberatkan kantong mahasiswa hanya untuk sekali masuk, sementara apa yang mereka cari belum tentu ada di perpus. jika adiministrasinya semahal itu dikhawatirkan minat pengunjung perpustakaan non-Unsyiah berkurang. Apalagi yang punya minat membaca dan rajin ke perpus itu bukan hanya dari kalangan yang berada, sedia lima ribu rupiah sekali masuk, ya harus dua kali mikir dulu sebelum masuk.” komentar Rahayu Balian, mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh angkatan 2014.

Kepala Perpustakaan Unsyiah, Taufiq Abdul Gani menerangkan, untuk besar biaya masuk yang dikenakan sebesar lima ribu rupiah dianggap standar seperti halnya biaya masuk perpustakaan universitas lain di Pulau Jawa. Hal tersebut disampaikannya, Kamis, 6 Oktober 2016 lalu.

Taufiq menambahkan bahwasanya penetapan kebijakan ini merupakan salah satu langkah untuk mendukung upaya pemanfaatan sumber daya Unsyiah secara lebih baik dan maksimal. Biaya operasional perguruan tinggi secara realistis berasal dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Singkatnya, untuk mendapatkan pemasukan biaya opersional yang maksimal, maka kenaikan biaya SPP tidak dapat dihindari. Seiring dengan pembenahan sistem dan kebijakan kampus, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya secara terarah untuk memperoleh pemasukan yang optimal harus dilakukan.

“Jadi Perpustakaan Unsyiah ini adalah milik Unsyiah, tidak bersifat public library. Perpustakaan Unsyiah untuk men-support institusinya. Perpustakaan adalah salah satu sumber daya Unsyiah yang harus dikelola dan dimaksimalkan dengan baik. Kunjungan perpustakaan terus membludak, dalam satu bulan itu kira-kira 1000 kunjungan mahasiswa luar. Kami sering terima complaint kursi terbatas, internet, terus toilet begitu juga buku walaupun mereka engga bisa pinjam, tapi kan mereka baca disini kadang-kadang mahasiswa Unsyiah jadi tidak kebagian,” papar Taufiq.

Menurutnya, pemberlakuan kebijakan ini untuk menyetarakan hak antara mahasiswa Unsyiah dengan mahasisa non-Unsyiah, mengingat sistem pemotongan SPP sebesar 1% dari mahasiswa Unsyiah setiap semesternya yang disumbangkan untuk Perpustakaan Unsyiah.

“Iya kan kalian bayar untuk pustaka setiap semester dengan potongan 1% SPP. Harusnya mereka gak boleh datang, kecuali dengan membawa surat rujukan. Nah selama ini kita temui, jarang sekali, bahkan tidak ada mahasiswa luar yang datang dengan surat rujukan. Supaya adil, ya kita berlakukan sistem tiket masuk untuk mereka,” tutupnya.[]

Editor: Cut Meliana