Beranda Headline Pengurus ISKI Aceh Periode 2015-2019 Dilantik

Pengurus ISKI Aceh Periode 2015-2019 Dilantik

BERBAGI
Suasana seminar usai acara pelantikan pengurus ISKI periode 2015-2019. (Riska Iwantoni/DETaK)

Riska Iwantoni | DETaK

Banda Aceh – Pengurus Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia (ISKI) Aceh periode 2015 – 2019 resmi dilantik di Aula Prof  A Majid Ibrahim Bappeda Aceh, Kamis, 26 November 2015.

Pelantikan langsung dilakukan oleh Ketua Umum ISKI Pusat, Yuliandre Darwis. Dalam acara ini ditetapkan Dr Hamdani M Syam MA sebagai ketua ISKI Aceh, Muhammad Yunus (Wakil Ketua I), Muhammad Hamzah (Wakil Ketua II), (Alwi Ibrahim (Wakil Ketua III). Azman sebagai Bendahara, Rahma Hidayati sebagai Bendahara, serta menetapkan enam ketua bidang dan beerapa departemen.

Iklan Souvenir DETaK

Pelantikan ini juga dibarengi dengan seminar nasional tentang Film dan Musik Lokal Aceh membahas “Peran Media terhadap Pembangunan Aceh”. Menghadirkan A. Rani Usman (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar – Raniry dan Pakar Komunikasi Budaya), Sudirman (Anggota DPD RI Asal Aceh dan Pelaku Perfilman Lokal Aceh), Rafli Kande (Anggota DPD RI Asal Aceh dan Pelaku Musik Lokal Aceh).

“Untuk memulai sesuatu yang kreatif itu bermula dari kesadaran individu, pelaku seni harus kreatif, dan itu mulai dari diri sendiri,” kata Rafli Kande, kepada detakusk.com usai mengisi materi.

Disaat yang sama, Yuliandre Darwis selaku Ketua Umum ISKI Pusat berharap dengan dilantiknya ISKI Aceh nantinya dapat memperbaiki tata kelola komunikasi dan melahirkan solusi untuk daerah Aceh.

“Harapan kita ke depan khususnya di Aceh dapat memperbaiki sistem penyiaran, Public Relation, indusri film dan bentuk apapun yang menyangkut komunikasi. ISKI dapat memberi pandangan faktual tentang tata kelola dan melahirkan solusi di daerah,” katanya.

Sementara ketua ISKI Aceh menuturkan peran komunikasi saat ini tidak hanya sebatas menyampaikan, tetapi juga upaya untuk membangun bangsa. Untuk itu pihaknya akan terus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dan memberi pelatihan secara rutin.

“Dengan terbentuknya ISKI Aceh, maka di sinilah nanti tempat berkumpulnya sarjana-sarjana S1 sampai S3, dengan begitu kita bisa menerapkan apa yang kita inginkan. Bagaimana cara kita mengemas hiburan itu menjadi alat dalam pembangunan bangsa.” Jelas, Dr Hamdani M. Syam.[]

Editor: M. Fajarli Iqbal