Niatul Khairi [AM] | DETaK
Darussalam – Harris Islamy Pasha, mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), mewakili Aceh menjadi peserta World Heritage Camp Indonesia (WHCI) 2016 yang dilaksanakan pada 8-14 November 2016 lalu, di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan diikuti oleh 44 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Adapun pelaksanaan kegiatan yang bertema “Love or Lost” tersebut dilakukan di tiga situs warisan dunia, yaitu komplek Candi Prambanan di DIY, komplek Percandian Borobudur di Jawa Tengah, dan situs Manusia Purba Sangiran di Jawa Tengah.
“Tema dari kegiatan kami itu maksudnya kita harus cintai apa yang kita punya sebelum kita kehilangan apa yang kita punya, jadi kita tinggal pilih mau cintai atau kehilangan,” tutur Harris.
Selama kegiatan, peserta menginap di rumah-rumah penduduk setempat, sehingga peserta dapat mengetahui pandangan masyarakat tentang warisan dunia budaya yang berada di tempat mereka.
“Kami tinggal di homestay atau rumah-rumah warga biar bisa lebih dekat sama warga dan nanya-nanya pendapat mereka tentang World Heritage yang ada di kampung mereka, seperti keuntungan bagi mereka apa atau hal-hal semacamnya,” tutupnya.[]
Editor: Eureka Shittanadi
