Beranda Headline Mahasiswa Unsyiah Peduli Tangse

Mahasiswa Unsyiah Peduli Tangse

BERBAGI

Iqbal Perdana | DETaK

Puing-puing sisa banjir bandang Tangse(Dok. Masrizal/Harian Aceh)

Darussalam – Pasca bencana alam yang meluluhlantahkan Tangse, Pidie, Senin (27/2/2012). Turut menyita perhatian dari berbagai kalangan. Seperti halnya mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan (HIMAPDIPA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aquaculture Fans Club (AFC). Mereka melakukan penggalangan dana sejak tanggal 29 Februari sampai 4 Maret lalu. “Tujuan utama kami tidak hanya menyerahkan bantuan, namun juga sekaligus melakukan bakti sosial,” ujar Faisal, koordinator penggalangan bantuan.

Seperti halnya HIMAPDIPA dan AFC, kini giliran Koalisi Bersama Mahasiswa (KBM) Fisip Unsyiah yang ingin membantu korban di Tangse, terhitung sejak 2 Maret 2012 KBM Fisip Unsyiah terus menggalang dana sampai 7 Maret 2012 lalu, dana berhasil terkumpul sebesar  Rp 3 Juta, penggalangan dana dan bantuan untuk korban Tangse berakhir pada hari itu. “Dana sampai saat ini sudah terkumpul sekitar 3 juta,” kata Akmal.

Iklan Souvenir DETaK

Tak hanya itu, Sabtu kemarin 10 Maret 2012, tiga orang utusan KBM Fisip Unsyiah pergi berangkat ke Tangse untuk melihat kondisi terkini dan menyalurkan kebutuhan-kebutuhan korban,  “Ya, dari kami pergi tiga orang ke Tangse, sebagai assesment,” ujar Akmal, ketua BEM Fisip Unsyiah.

Akmal menambahkan “Nantinya setelah menerima kabar dari tiga assessment,” 25 relawan yang tergabung kedalam KBM Fisip Unsyiah akan terjun langsung ke lapangan untuk menyalurkan bantuan, “Sekurangnya 25 orang yang akan pergi ke Tangse,” ungkapnya. Para relawan direncanakan akan berangkat pada 16 Maret 2012 dan menetap selama tiga hari. “Kami berangkat jumat mendatang dan di sana akan bertahan selama tiga hari,” ungkap Akmal.

Mereka juga akan melakukan penyuluhan. “Kami rasa, penting untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat Tangse, khususnya kepada korban,” ujar Akmal. Ia menjelaskan, penyuluhan yang akan dilakukan; sosialisasi mengenai kebersihan lingkungan. “Banjir bandang, tentu terkait dengan kebersihan lingkungan, juga tumbuhan yang harus dijaga kelestariannya,” tambah Akmal.

Akmal juga mengatakan, selama tiga hari di Tangse, KBM Fisip juga melakukan pendidikan belajar bagi siswa-siswi Sekolah Dasar(SD), serta bakti sosial membersihkan puing-puing pasca bencana. Kami juga melakukan pembelajaran untuk anak SD, juga membersihkan sisa-sisa dari bencana. “Semoga bencana tidak lagi menghampiri Aceh, khususnya Tangse kedepannya.” tutup Akmal.[]