Beranda Headline Kominfo-Ilmu Komunikasi FISIP Gelar Seminar Nasional di Unsyiah

Kominfo-Ilmu Komunikasi FISIP Gelar Seminar Nasional di Unsyiah

BERBAGI
Sosialisasi TV Digital menghadirkan narasumber dari KOminfo, Pakar Penyiaran, KPI, dan Dosen Unsyiah. (Dok. Panitia)

Mukta Riza [AM]| DETaK

Darussalam – Kementerian Komunikasi dan Informasi bekerjasama dengan prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar seminar tentang Indonesia Menuju TV Digital di ruang VVIP AAC Dayan Dawood Unsyiah, Kamis, 12 Oktober 2017.

Seminar Nasional bertajuk “Indonesia Goes To Digital” menghadirkan pembicara Mantan KPI Aceh Said Fardauz, Pakar Penyiaran Hardianto Santoso, Dir Kominfo Gerryantika Kurnia, dan Hamdani M Syam Dosen Komunikasi Unsyiah.

Iklan Souvenir DETaK

Acara diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa pelbagai universitas di Banda Aceh. Acara dibuka secara langsung oleh Dekan FISIP Hizir Sofyan. Dalam sambutannya, Hizir  mengatakan bahwa kegiatan seminar nasional tersebut sekaligus menjadi pembuktian bahwa FISIP Unsyiah memiliki nama besar di tingkat nasional. Karena sebelumnya, pada akhir September lalu FISIP juga baru menggelar Kongres Himapol Se-Indonesia di tempat yang sama.

Menurut pemaparan Pakar Penyiaran Hardianto Santoso menyatakan bahwa jaringan pertelevisian digital di Indonesia saat ini masih terfokus pada lima stasiun televisi.

“Seharusnya, kata Hardianto, TV digital kedepannya harus menyeluruh ke semua stasiun  TV, Dan kesemua itu tergabung dalam satu jaringan yang sama, tanpa membedakan swasta dan daerah,” tutur Hardianto.

Ia menambahkan perlu adanya penambahan kouta bandwith internet yang lebih baik ke setiap daerah, agar TV digital dapat di akses di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Dir Kominfo Gerryantika Kurnia menyatakan era digital di Indonesia saat ini dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat. Gerryantika juga turut menghimbau agar pengguna media senantiasa bijak dalam mengunakan media digital.

“Sebagai contoh, Amazon yang telah menerapkan pola kehidupan berteknologi yang bersistem jaringan yang dapat memenuhi seluruh aspek kehidupan, karena mau tidak mau dari hari ke hari dunia digital semakin mempengaruhi pola kehidupan anda,” himbaunya.

Gerryantika menyatakan sudah seharusnya masyarakat Indonesia beralih dari bersinyal analog yang jaringannya masih terpengaruh oleh sinyal dan frekuensi yang berbeda ke pertelevisian digital yang mengunakan satu sinyal dan frekuensi sama yang dapat menghasilkan gambar lebih jernih. []

Editor: Maisyarah Rita