Beranda Headline Ini Kronologis Pelantikan MPM Unsyiah yang Berakhir Ricuh

Ini Kronologis Pelantikan MPM Unsyiah yang Berakhir Ricuh

BERBAGI
Bukti Kericuhan Pelantikan MPM Unsyiah 2017. (Istimewa)

Devy Alya Pratama | DETaK

Darussalam- Pelantikan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unsyiah yang digelar di Gedung Gelanggang Mahasiswa lantai 2 (ruang kaca) Selasa, 26 September 2017 sempat berlangsung ricuh. Kejadian tersebut ditengarai oleh adanya sekelompok mahasiswa yang memprotes jalannya pelantikan dengan mengatakan bahwa pelantikan tersebut tidak sah serta cacat hukum.

Ketua MPM yang baru dilantik Wahyu Rezky mengatakan bahwa, kegiatan pelantikan telah diinstruksikan oleh pihak Biro Rektorat Unsyiah untuk segera dilaksanakan, mengingat masa kerja MPM yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.

Iklan Souvenir DETaK

“Pihak rektorat sudah kirimkan kami rundown kegiatan acara, diawali dari  pembukaan MC, pembacaan ayat suci al-Qur’an, shalawat badar, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan SK, hingga kata sambutan, seperti pemberian ucapan selamat pada ketua terpilih,” jelas Wahyu saat memaparkan kronologis tata tertib acara pelantikan yang diakuinya ditunda hingga hampir setengah jam.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Renda selaku Ketua Resimen Mahasiswa (Menwa), terjadinya kerusuhan tepat beberapa saat ketika Wakil Rektor III Unsyiah, Alfiansyah Yulianur sedang berbicara.

“Saat pak WR III berbicara, terdapat tiga orang mahasiswa masuk ke ruang pelantikan, seorang laki-laki dan dua orang lagi perempuan. Kemudian mereka membuat kerusuhan dengan teriak-teriak menyebutkan bahwa pelantikan tidak sah dan cacat hukum,” terang Rendra kepada detakusk.com.

Menwa langsung mengamankan pembuat kerusuhan yang didominasi oleh perempuan tersebut dan berusaha menenangkan mereka dengan berjaga di luar ruangan. Sementara kegiatan di dalam ruangan terus berlanjut.

“Sebahagian besar pembuat kerusuhan adalah perempuan dan ada juga mereka yang pegang kamera, menyorot kami ketika kami menghadang dan melawan mereka,” lanjut Rendra.

Kerusuhan dalam pelantikan ini  selain menyebabkan rusaknya fasilitas berupa kaca pintu masuk lantai satu Gedung Gelanggang Mahasiswa, juga mengakibatkan adanya korban yang terluka, diduga akibat saling dorong oknum penyebab kerusuhan dengan pihak Biro Rektorat.

“Untuk kronologis pecahnya kaca, kami juga tidak terlalu tahu. Mungkin dapat ditanyakan ke Biro Rektorat. Kami juga tidak mengerti  tentang apa yang diperjuangkan oleh oknum yang menyebabkan kerusuhan. Anehnya beberapa diantara mereka adalah orang-orang yang juga menetapkan keputusan bahkan mengetok palu pada sidang MPM 16 September lalu.” ungkap Rendra diakhir wawancara.

Beberapa kejanggalan dalam pelantikan MPM ini juga menjadi sorotan Mahasiswa bahkan di media sosial, seperti surat undangan yang dinilai tidak sah, dengan tidak adanya stempel Biro Rektorat dan merupakan lembar hasil fotokopian hitam-putih yang disebar kesetiap UKM dan BEM Fakultas di Unsyiah.

Hingga berita ini diterbitkan, masih belum diperoleh informasi yang valid dari pihak Biro Rektorat maupun korban, atas kerusuhan yang terjadi dalam pelantikan tersebut. [*]

Editor: Mutia Dara Authari