Mohammad Adzannie Bessania | DETaK
Darussalam – Calon ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah, Muhammad Suhail Gifari, mengundurkan diri saat pengambilan nomor urut calon di Gedung Gelanggang Mahasiswa, Sabtu, 9 Desember 2017, lalu. dan mengaku alasan pengunduran diri yang ia lakukan berasal dari faktor internal. Jumat 15 Desember 2017.
“Ketika saya mendaftar, banyak teman-teman saya di lingkugan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang tidak menginginkan saya untuk mencalonkan diri. Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan, saya menarik diri,” ujarnya di Sekretariat BEM Unsyiah. Selasa, 12 Desember 2017 saat ditemui detakusk.com.
Suhail membantah alasan pengunduran dirinya disebabkan karena tes baca Al-Qur’an calon ketua BEM yang mengundang kontroversi. “Kalau masalah tes baca Al-Qur’an saya dinyatakan lulus. Dua kali tes, dua kali lulus,” lanjut mantan ketua panitia Unsyiah Fair XII tersebut.
Ia juga mengapresiasi kinerja Komisi Pemilihan Raya (KPR) selaku penyelenggara Pemilihan Raya (Pemira).
“Memang ada hal yang tidak bisa dihindari. Misalnya, tes baca Al-Qur’an yang dinilai curang atau salah prosedur, itu hal biasa. Bagi saya, itu pembelajaran,” sambungnya.
Suhail berharap kepada calon ketua BEM yang terpilih agar dapat mendedikasikan dirinya untuk Unsyiah dan tidak ada diskriminasi kepada tiap calon.
“Siapa saja boleh menjadi ketua BEM Unsyiah, asal memiliki dedikasi yang lebih kuat untuk Unsyiah. Selama 1 tahun menjabat, jangan sia-sia. Dia harus mampu membangun relasi sehingga Unsyiah menjadi lebih dikenal,” Tutupnya mengakhiri wawancara.[]
Editor: Dinda Triani
