Beranda Headline Gayo Art Summit Sebagai Manifestasi Budaya Lokal

Gayo Art Summit Sebagai Manifestasi Budaya Lokal

BERBAGI
Saalah satu cuplikan teater di acara Gayo Art Summit IV. (Riska Iwantoni/DETaK)

Eureka Shittanadi [AM] | DETaK

Darussalam – Ribuan mahasiswa dari berbagai daerah dan masyarakat uum berbondong-bondong menghadiri pagelaran seni dan budaya Gayo Art Summit IV yang mengusung tema “Identity of Gayo and Alas” di gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah.

Event ini merupakan kegiatan tahunan yang menggabungkan kesenian dan tradisi Gayo dan Alas yang diselenggarakan oleh ikatan pelajar dan mahasiswa dari empat kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.

Iklan Souvenir DETaK

Asisten I Gubernur Aceh, Iskandar A. Gani dalam sambutannya mengutarakan acara Gayo Art Summit adalah manifestasi budaya lokal, khususnya budaya Gayo dan Alas.

“Ini merupakan event tahunan yang menjadi manifestasi budaya Gayo dan Alas dan juga sebagai ajang silaturahmi mahasiswa dan pelajar Gayo dan Alas yang berada di Banda Aceh.” Katanya.

Asisten I Gubernur Aceh, Iskandar A. Gani saat memberikan kata sambutan. Riska Iwantoni/DETaK)
Asisten I Gubernur Aceh, Iskandar A. Gani saat memberikan kata sambutan. Riska Iwantoni/DETaK)

Gayo Art Summit bertujuan membudayakan kesenian lokal untuk mengajak para generasi muda agar tetap menjaga, melestarikan, dan menghargai budaya dan juga sebagai penguat rasa cinta terhadap budaya Gayo dan Alas.

“Mari kita sama-sama mengajukan permohonan kepada pemerintah Aceh untuk menyediakan ruangan yang lebih besar pada acara Gayo Art Summit selanjutnya karena besarnya antusiasme mahasiswa yang ingin menghadiri acara ini,” tambah Iskandar.

Acara ini dibuka dengan penampilan teater oleh komunitas Lintas Budaya Gayo. Teater tersebut merupakan refleksi sejarah kebudayaan Gayo pada masa pra sejarah. Terdapat pula penampilan dari artis papan atas Gayo, seperti Laskar Gayo, Sakdiah, dan Ervan Ceh Kul. Selain itu, turut dimeriahkan penampilan tari saman binaan Pemda Gayo Lues, didong, tari guel, tari bines, tarian kolosal.

“Seni Gayo dan Alas itu lebih kental dari pada kesenian yang lainnya karena keseniannya masih murni dan tidak berubah. Saya berharap agar kedepannya semakin banyak lagi pergelaran seni seperti ini agar anak Aceh pada umumnya dapat melestarikan kebudayaannya sendiri,” ungkap Nadia Juwita, salah satu penonton yang menghadiri acara kepada detakusk.com.[]

Editor: Riska Iwantoni