Beranda Headline Dekan FT Menyayangkan Kesiapan Peserta Ujian SBMPTN

Dekan FT Menyayangkan Kesiapan Peserta Ujian SBMPTN

BERBAGI
Pelaksanaan ujian SBMPTN di Unsyiah/ Foto: Doc. DETaK

Qurrata ‘Ayuni [AM] | DETaK

Darusalam – Mirza Irwansyah, Dekan Fakultas Teknik Unsyiah sekaligus penanggung jawab Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Fakultas Teknik mengaku mudah untuk mengawasi berlangsungnya ujian, Selasa, 31 Mei 2016.

“Sektornya kebetulan di fakultas sendiri, jadi saya lebih menguasai medan. Sehingga mempermudah saya mengawasi berlangsungnya ujian SBMPTN.” Ujarnya.

Iklan Souvenir DETaK

Fakultas Teknik menampung kurang lebih seribu peserta ujian SBMPTN yang terbagi atas dua sektor, dan berlangsung dengan cukup kondusif.

“Untuk peserta ujian di FT kurang lebih ada seribu peserta. Ujian berlangsung dengan cukup kondusif, cukup baik dan udara pun tidak terlalu panas.” Terang Mirza.

Mengomentari kesiapan peserta, Mirza mengaku kecewa, sebab masih banyak calon mahasiswa baru yang datang terlambat.

“Bagi yang terlambat kami tidak memberikan sanksi, karena itu bukan hak kami, akan tetapi kami menetapkan kebijakan bagi  mereka yang terlambat 30 menit boleh mengikuti ujian, selebihnya tidak diizinkan masuk ruangan.” Ungkapnya.

Pelaksanaan SBMPTN tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Humas unsyiah menyediakan beberapa posko untuk membantu calon mahasiswa baru. Penanggung jawab juga berkoordinasi baik dengan tim security dan bagian administrasi.

“Kami bekerjasama dengan tim security dan administrasi, jangan sampai calon maba kurang mendapat informasi dan satpam pun harus siaga mengantarkan mahasiswa jika ada yang kebingungan. Karena ada calon maba yang tidak melihat ruangan di hari sebelumnya.” Tambahnya.

Ia berharap, di tahun berikutnya peserta ujian dianjurkan untuk melihat ruangan sehari sebelum ujian. Pihak sekolah harus mensosialisasikan dan membuat simulasi tentang ujian SBMPTN disekolah-sekolah. Sehingga peserta ujian lebih siap untuk menghadapi ujian.

Dalam beberapa kasus, Mirza mengomentari kesiapan peserta yang sangat disayangkannya. “Sebagian mereka tidak sempat sarapan, mandi, kurang tidur. Sehingga jika pun mereka punya potensi untuk lulus, tetapi mereka tidak fokus dan konsentrasi saat menjawab soal berkurang. Itu sangat disayangkan.” Jelas Mirza di akhir wawancara.[]

Editor: Dinda Triani