Beranda Headline Calon Tunggal, Ketua ESA Tidak Akan Dipilih Melalui Aklamasi

Calon Tunggal, Ketua ESA Tidak Akan Dipilih Melalui Aklamasi

BERBAGI
Ikhsan Tengah Menyampaikan Visi dan Misinya di Depan Warga ESA. 8/04/17 (Foto: Eureka Shittanadi/DETaK)

Eureka Shittanadi | DETaK

Darussalam – Warga English Student Association (ESA) (baca: himpunan mahasiswa Bahasa Inggris) tengah mengadakan tahapan-tahapan pemilihan ketua ESA yang baru hingga beberapa hari ke depan. Salah satu tahapan tersebut ialah tahap penyampaian visi dan misi calon ketua ESA tahun 2017 yang berlangsung hari ini di Gedung Auditorium lt. 2 FKIP lama, Sabtu, 8 April 2017.

Ikhsan yang menjadi satu-satunya calon ketua ESA menyampaikan visi, misi dan beberapa program utama saat ia terpilih menjadi ketua ESA yang baru nantinya. Beberapa program unggulan yang dimilikinya adalah  mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik di bidang akademik maupun non-akademik serta mengambil keputusan yang solid dalam menjalankan program-programnya.

Iklan Souvenir DETaK

“Kita semua sebagai warga ESA saling membutuhkan satu sama lain, maka peran kalian juga sangat besar dalam mewujudkan program-program saya ini. Jadi intinya, kita saling membutuhkan untuk memajukan ESA,” ungkap Ikhsan di hadapan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Ketua Demisioner ESA, dan beberapa petinggi ESA lainnya.

Aris Munandar, ketua Panitia Pemilihan Raya (Pemira) ESA menyatakan kekecewaannya terhadap warga ESA yang dinilai apatis dikarenakan bakal calon yang mendaftarkan diri tempo hari hanya satu orang saja meski upaya publikasi mengenai pendaftaran bakal calon ketua ESA telah dilakukan semaksimal mungkin.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa ketua ESA tidak akan dipilih melalui sidang aklamasi dan calon ketua tunggal tersebut tetap akan menjalani tahap kampanye yang bertujuan untuk mengurangi sikap apatis dan juga agar warga ESA mengetahui sosok calon pemimpinnya.

“Kita sistemnya demokrasi, tidak akan ada aklamasi. Atas permintaan yang bersangkutan, calon ketua ESA akan tetap melakukan masa kampanye pada hari Senin dan Selasa dan juga masa tenang pada hari Rabunya, kemudian barulah pada hari Kamis akan dilaksanakan pemilihan,” jelas Aris.

Sementara, untuk sistematika pemilihannya sendiri, warga ESA akan diminta untuk menuliskan kata “Setuju” atau “Tidak Setuju” untuk memilih Ikhsan sebagai Ketua ESA tahun 2017 di selembar kertas kosong yang akan disediakan oleh panitia Pemira. Apabila suara “Tidak Setuju” lebih mendominasi, maka akan diulang kembali sejak awal, dimulai dari pembukaan posko pendaftaran bakal calon ketua ESA hingga pemungutan suara. Apabila suara “Tidak Setuju” tetap mendominasi hasil suara, maka plt. Ketua ESA lah yang akan menjabat selama tahun 2017.[]

Editor: Dinda Triani