Beranda Headline Bus Bantuan Pertamina Unsyiah Usang Tak Layak Pakai

Bus Bantuan Pertamina Unsyiah Usang Tak Layak Pakai

BERBAGI
Bus bantuan Pertamina terparkir di samping gedung rektorat Unsyiah. (Maisyarah Rita [AM]/DETaK)

Maisyarah Rita [AM] l DETaK

Darussalam – Regulasi Bus Bantuan Pertamina Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang selama ini banyak dipertanyakan oleh banyak kalangan di lingkungan kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh ini terjawab sudah melalui keterangan yang diberikan Erwin, Kepala Kantor Pusat Administrasi Unsyiah, Kamis, 28 April 2016.

Berdasarkan keterangan Erwin, pada saat awal diserahkan dalam bentuk bantuan Pertamina kepada Unsyiah pasca Tsunami 2006 silam, bus tersebut beroperasi sebagai bus pulang-pergi mahasiswa ke kampus, namun seiring bertambahnya usia bus dan penggunaan sepeda motor di lingkungan kampus melonjak drastis, maka sistem pengoperasian bus berhenti dikarenakan biaya yang digunakan untuk bahan bakar dan perbaikan bus sudah tidak tercukupi.

Iklan Souvenir DETaK

“Dulu dipakai untuk bus mahasiswa ke kampus, tapi untuk minyak saja tidak cukup karena jalanan kosong. Bayangkan saja apa yang terjadi. Sekarang paling digunakan untuk kegiatan mahasiswa keluar. misalnya buat kegiatan, mereka cuma bayar untuk uang minyak dan ongkos supir. Unsyiah tidak dapat keuntungan kalau dalam bentuk uang, tetapi mahasiswa Unsyiahnya yang istilahnya dikasih diskon,” jelas Erwin kepada detakusk.com saat ditemui di kantornya.

Mengenai keadaan bus yang tampak usang dan tak layak pakai, Erwin menerangkan bahwasanya  tindakan penjualan yang secara praktis dipikirkan oleh setiap orang memerlukan proses dan persyaratan yang berliku.

“Menjual barang bantuan yang sudah jadi aset negara ada proses panjang di dalamnya. Harus ada persetujuan dari Menteri Keuangan di Jakarta yang harus tampil melihat dan meninjau barang. Banyak persyaratan yang harus diikuti, kalau dijual atau dipinjam oleh orang lain itu tidak dibenarkan, dibiarkan menua dimakan waktu, jadi tak layak pakai ya sah-sah saja,” tambahnya.

Bus berlabel “Bantuan Pertamina” yang hampir setiap hari terparkir di halaman samping kanan gedung rektorat menuai berbagai spesifikasi praduga mengenai sistem operasi dan fungsi bus untuk Unsyiah sendiri karean tidak adanya upaya untuk difungsikan.

“Saya enggak pernah lihat busnya jalan sejak masuk kuliah ke Unsyiah, sesekali untuk mahasiswa pergi jalan-jalan keluar. Kalau memang itu bantuan untuk mahasiswa, harusnya bisa dipakai untuk bus kegiatan mahasiswa dan kuliah,” ujar Tri Retno Anindita, mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah angkatan 2014.[]

Editor: Eureka Shittanadi