Beranda Headline Banda Aceh Titik Awal “Ayo Kerja” 70 Tahun Indonesia Merdeka

Banda Aceh Titik Awal “Ayo Kerja” 70 Tahun Indonesia Merdeka

BERBAGI
Ekspedisi Kapsul 2085 di AAC Dayan Dawood Unsyiah. (Radhia Humaira [AM]/DETaK)

Radhia Humaira [AM] | DETaK

Darussalam – Ekspedisi Kapsul waktu 2085 memilih kota Banda Aceh sebagai titik awal perjalanan dalam pencanangan Gerakan 70 tahun Indonesia Merdeka dengan slogan “Ayo Kerja” yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Selasa, 22 September 2015.

Kapsul waktu ini akan menempuh perjalanan sekitar 30.500 KM dan singgah di kota-kota besar melalui perjalanan darat dan laut. Direncanakan kapsul ini tiba di Marauke, Papua pada tanggal 21 Desember 2015.

Iklan Souvenir DETaK

Samsul Rizal, Rektor Unsyiah menyampaikan orasinya terkait mimpi yang harus diwujudkan 70 tahun mendatang. Menurutnya, untuk mencapai mimpi 70 tahun yang akan datang ini, perlu perencanaan yang baik. Ia juga mengajak agar dapat menerapkan sikap ikhlas, jujur, dan bersama.

“Bangsa Indonesia tidak seperti tari saman. Hari ini, setelah 70 tahun merdeka, bangsa kita tidak seperti orang shalat. Kalau imamnya shalat, semuanya ikut. Makanya bangsa kita tidak bisa menjadi bangsa yang sejahtera, yang makmur. Untuk ini kita perlu bermimpi. Untuk membangun Indonesia kita harus kompak, semoga anak-anak kami ini dapat mewujudkan mimp,” ujarnya.

Melalui Gerakan 70 “Ayo Kerja” yang merupakan lanjutan dari program yang dicanangkan oleh presiden Jokowi di Sabang beberapa bulan lalu, Koordinator Panitia Daerah Provinsi Aceh, Samsul B. Ibrahim juga berharap agar mimpi masyarakat Aceh bisa terwujud.

“Ada 7 harapan masyarakat aceh untuk Republik yang besar ini, dan ini bisa kita wujudkan dengan bersama-sama kita lakukan. Indonesia begitu besar membutuhkan banyak orang untuk membangun republik ini. Untuk itu, kami mohon dukungan dari semua pihak, sehingga apa yang kita cita-citakan, Indonesia yang maju dan makmur dapat kita wujudkan bersama-sama,” harapnya.

Ekspedisi ini dihadiri oleh Asisten1 Pemerintah Daerah, Rektor Universitas Syiah Kuala, Rektor Universitas Muhamadiyah, Pimpinan umum media Serambi Indonesia, ketua MPU Aceh serta salah seorang tokoh perempuan Aceh, Soraya Kamaruzzaman sebagai orator mimpi-mimpi Aceh di tahun mendatang. Di samping itu, 7 harapan dan mimpi masyarakat Aceh juga ikut dibacakan oleh 32 siswa-siswi Taman Kanak-kanak yang ikut didampingi oleh gurunya. Surat ini akan diserahkan kepada koordinator daerah Aceh untuk disampaikan kepada perwakilan pemerintah Aceh.[]

Editor: Riska Iwantoni