Beranda Headline Tak Tertib, Pihak UKM Menyayangkan Pengenalan dengan “Stempel”

Tak Tertib, Pihak UKM Menyayangkan Pengenalan dengan “Stempel”

BERBAGI
Maba sedang meminta stempel di stan UKM. (Athaillah\DETaK)

Athaillah | DETaK

Darussalam – Ribuan Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) 2017 mengikuti serangkaian kegiatan pendidikan karakter mahasiswa baru (Pakarmaru) yang bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan. Usai upacara, maba diarahkan untuk mengunjungi stan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dengan berbekalkan selembar kertas yang nantinya akan dibubuhi stempel oleh UKM yang telah dikunjungi, bertempat di lapangan tugu Unsyiah, Kamis 17 Agustus 2017.

Setelah mengikuti upacara kemerdekaan Maba dikumpulkan dan diberikan beberapa arahan. Kemudian Maba diminta untuk mengumpulkan stempel setiap UKM yang terdapat di lapangan tugu.

Iklan Souvenir DETaK

“Stempel untuk nambah nilai sertifikat, kata mentor,” ucap salah seorang Maba.

Terlihat setiap UKM dipenuhi Maba yang hendak ingin kertasnya dibubuhi cap stempel. Beberapa anggota UKM terlihat kwalahan meladeni banyaknya Maba yang meminta kertasnya untuk dibubuhi stempel dengan tidak tertib.

“Kurang disiplin, mereka (Maba) ada yang dari belakang, depan, kita bilang saja tidak didengar, sepertinya dari pihak panitia yang tidak mengintruksikan dan tidak ada kesadaran dari mereka (Maba) sendiri, ketika kami ingin menjelaskan mengenai UKM tidak bisa dan saya rasa stempel itu tidak ada manfaatnya,” terang Alif Nurzaki, dari UKM Merpati Putih.

Senada dengan UKM Merpati Putih, UKM Mapala Lauser, Muhammad Ebigel juga menyayangkan kurangnya ketertiban dalam penyelenggaraan Pakarmaru hari terakhir.

“Ini kegiatan yang berbeda di tahun sebelumnya, kita mengapresiasi untuk BEM Unsyiah tahun ini, tapi kali ini kurang rapi itu mungkin keselahan dari UKMnya sendiri yang tidak memberikan briefing sebelumnya dan menyetempel langsung,” ungkapnya.

Ia berharap setidaknya Maba tersebut di kelompokkan dan di bimbing untuk mengunjungi stan UKM.

“Jangan lepas tangan, tapi dibimbing adek-adeknya,” lanjutnya.

Tak hanya pihak UKM, Maba juga ikut menyangkan kurang efektifnya pengenalan UKM karena terlalu sesak dipenuhi oleh Maba yang hanya mencari stempel bukan untuk mengetahui informasi seputar UKM yang dikunjungi.

“padahal stan ini untuk mengetahui apa yang terdapat di stan, tapi ini hanya untuk mencari stempel,” papar Febri Satri, Maba FKIP Unsyiah.

Menanggapi persoalan tersebut pihak panitia mengatakan itu semua diluar dari yang diharapkan.

“Sebenarnya maksud dari stempel itu supaya antusiasme dari adik-adik untuk mengunjungi stan UKM lebih meningkat,” sebut Dhahratul Aini.

Hingga usai, Pakarmaru Unsyiah 2017 berjalan tanpa hambatan berarti, sebelum berakhir, Maba diarahkan untuk berbaris membentuk Display logo Unsyiah dan Unsyiah 2017 sambil memegang bendera merah putih.[]

Editor : Alfira Oksalina S.